Jatuporn Prompan, pemimpin ratusan ribu demonstran pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin, mengatakan pengepungan rumah dan markas partai Abhisit itu dilakukan untuk memperpanjang aksi demo massa Kaus Merah. Demonstrasi diperkirakan akan berlangsung enam hari sejak Minggu lalu.
Massa Kaus Merah sejak kemarin sudah beramai-ramai mendonorkan darah mereka hingga mencapai 1 juta cc. "Darah ini milik para pejuang demokrasi," kata salah seorang pemimpin demonstran, Veera Musikhapong.
Juru bicara pemerintah Panitan Wattanayagorn mengatakan pemerintah menyarankan massa tak pergi ke rumah perdana menteri. "Tapi jika mereka ingin pergi, mereka punya hak melakukan itu. Kami akan mengkoordinasikan lalu lintas untuk memastikan mereka aman," katanya.
Pemerintah dan aparat keamanan, kata Wattanayagorn, akan berusaha keras agar aksi massa tak berujung pada kerusuhan dan sebisa mungkin mencegah ribuan pendukung Thaksin bergerak ke bandara.
Demonstrasi besar-besaran itu bertujuan untuk memaksa Abhisit mundur dari jabatannya, membubarkan parlemen, dan segera menggelar pemilu. Massa Thaksin menganggap kekuasaan Abhisit ilegal karena diraih melalui aksi massa yang didukung militer.
Abhisit telah menyatakan penolakannya atas tuntutan demonstran itu. "Para pengunjuk rasa menuntut saya membubarkan parlemen. Tapi partai-partai koalisi sepakat bahwa tuntutan itu tak bisa dipenuhi," ujarnya.
BBC | Bangkok Post| YR