Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berita Palsu Invasi Rusia Membuat Warga Georgia Panik

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Tbilisi - Warga Georgia panik karena stasiun televisi corong pemerintah menyiarkan berita palsu bahwa tank-tank Rusia telah memasuki ibu kota dan Presiden Mikheil Saakashvili tewas, Sabtu (13/3).

Stasiun televisi Imedi TV menyebutkan laporan tersebut sebagai 'tiruan dari kejadian yang mungkin terjadi'. Akan tetapi, sebagian warga Georgia tidak melihat peringatan tersebut. Pasalnya, dalam tayangan sekitar 30 menit tersebut, hanya di akhir acara disebutkan bahwa itu merupakan 'simulasi'.

Akibatnya, sebagian warga Georgia yang menonton tayangan tersebut secara tidak utuh menilai kejadian itu betul-betul nyata.

Warga Georgia masih trauma dengan perang yang terjadi pada 2008 antara Rusia dan Georgia. Berita tersebut membuat jaringan telepon seluler mengalami kepadatan lalu lintas. Bahkan, banyak orang yang berlarian ke jalan karena panik.

Pihak Imedi TV sendiri mengaku tayangan tersebut untuk menunjukkan kejadian yang mungkin berlangsung jika presiden tewas. Imedi TV pun meminta maaf atas tayangan tersebut.

Bos perusahaan induk yang membawahi Imedi TV, George Arveladze, meminta maaf karena laporan tersebut telah memicu warga panik.

Tayangan tersebut menggunakan cuplikan gambar ketika warga Georgia mengungsi akibat konflik dengan Rusia pada 2008.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang tayangan 'simulasi' itu, pembaca narasi memberikan data-data bahwa pasukan Rusia mengebom bandar udara di ibukota Georgia, Tbilisi, dan pangkalan militer di Georgia.

Dalam tayangan simulasi tersebut juga disebutkan empat warga Georgia tewas dan enam lainnya terluka di Ossetia Selatan.

Sekitar dua jam setelah tayangan itu, Imedi TV menampilkan teks berupa permintaan maaf karena telah memicu kepanikan kepada penonton.

Bahkan, juru bicara Presiden Georgia Mikheil Saakashvili, Manana Manjgaladze, juga tampil langsung di studio Imedi untuk meminta maaf.

CNN| REUTERS| KODRAT SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

31 Mei 2018

Orang-orang melewati gedung Dewan Menteri Abkhazia di Sukhumi, ibukota dari wilayah Georgia yang memisahkan diri. Bangunan itu hancur dalam perang 1992-93 dengan Georgia.[Reuters]
Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

Amerika Serikat mengecam keputusan rezim Suriah karena mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Georgia.


Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

22 April 2017

Bunker bawah tanah mewah yang mampu menahan ledakan Nuklir 20 Kiloton. boredpanda.com
Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

Ingin selamat dari ledakan nuklir, bunker ini jadi alternatif tempat tinggal aman dari ledakan nuklir sekuat 20 kiloton. Berminat?


Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

14 Juni 2015

Seekor Beruang terlihat mencoba menaiki sebuah papan kayu saat diterjang Banjir Bandang di kota Tbilisi, Georgia, 14 Juni 2015. Banjir bandang tersebut juga telah menhancurkan sejumlah rumah dan jalan-jalan. (AP Photo)
Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

Delapan orang meninggal dalam peristiwa banjir di Tbilisi, Georgia.


Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

30 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

Devi Asmadiredja mewarisi darah Sunda dari ayahnya.


Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI

29 Januari 2015

Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. BBC.COM
Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI

Devi Asmadiredja terdampar di pegunungan Chechnya dan Georgia.


Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

28 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

Di pegunungan perbatasan Chechnya dan Georgia, Devi Asmadiredja membuat gubuk kecil untuk tempat tinggalnya.


Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan  

22 Mei 2014

Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansjah Djani dalam Perayaan Hari Nasional Georgia di Jakarta (21/5) Tempo/Natalia Santi
Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan  

Indonesia dan Georgia sama-sama negeri multietnis, budaya, dan agama.


Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

19 Oktober 2013

Foto: stayfitbug.com
Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

Tengkorak yang diramal bakal merevisi teori evolusi itu ditemukan di sisa-sisa sebuah kota di puncak bukit Georgia
.


Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

16 September 2013

Seorang ibu bernama Tsiuri Kvaratskhelia dan mayat anaknya, Joni Bakaradze yang telah diawetkan selama 18 tahun. Dailymail.co.uk
Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

Semula, keluarga Joni menginginkan untuk menguburkannya. Namun, rupanya Tsiuri tak menginginkan itu.


Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

30 November 2012

Lasha Pataraya menarik truk dengan kuping. rian.ru
Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

Lasha Pataraya berhasil menarik sebuah truk berbobot 8 ton dengan menggunakan seutas tali yang dikaitkan pada satu telinganya.