Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI

image-gnews
Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. BBC.COM
Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. BBC.COM
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Devi Asmadiredja, wanita yang terdampar di Chechnya, ternyata pernah mengajukan diri untuk menjadi warga negara Indonesia. Namun permohonannya itu ditolak oleh Kedutaan Besar Indonesia di Georgia.

Dalam surat elektroniknya kepada Tempo, Devi mengaku telah mengajukan permohonan sebagai WNI pada empat tahun lalu. Dia telah membawa setumpuk berkas untuk melengkapi permohonannya. "Namun KBRI menyatakan sulit bagi saya menjadi WNI, karena orang  tua saya tak menikah resmi," katanya. (Baca: Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya)

Dia melanjutkan, untuk menjadi warga negara Indonesia, proses yang harus dilalui cukup berliku. Pihak kedutaan menyatakan dia harus menunggu selama 18 tahun. Masa tunggu itu bisa dipercepat bila dia memiliki cukup uang di rekeningnya. "Saya minta sejak 4 tahun lalu, tapi saya bukan orang kaya. Mereka menolaknya," kata Devi yang kini berusia 45 tahun itu.

Perempuan bernama asli Ariane Ratna Aju Dewi E. Asmadiredja ini adalah warga negara Jerman. Ayahnya merupakan warga negara Indonesia berdarah Sunda.

Devi terdampar di Pankisi, pegunungan di perbatasan antara Chechnya dan lembah Georgia. Kisah Devi membetot perhatian jurnalis BBC yang menuliskan kisahnya dalam sebuah artikel panjang berjudul "The woman Who Swapped Home for a Hut Near Chechnya."

Sebelum menjejaki kaki di Pankisi, Devi bermukim di Jerman. "Saya lahir dan besar di Jerman," katanya.

Ia pernah menikah dengan seorang pria keturunan Chechnya dan hidup di Jerman bersama tiga anaknya. Empat tahun lalu, sang suami meminta Devi ke Chechnya untuk belajar bahasa leluhurnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Delapan belas bulan berlalu, sang suami mengabarkannya bahwa Devi tak perlu kembali lagi ke Jerman. Ia telah berpaling ke wanita lain.

Keindahan alam di Pankisi membuat Devi memutuskan menetap di sana. Tanpa bekal uang yang cukup, ia harus berjuang mengatasi rasa lapar. Pernah ia tak bertemu makanan selama 12 hari dan hampir mati kelaparan. Beruntung ia ditemukan oleh seorang penggembala yang memberinya makanan.

Devi kerap berjalan sendirian menyusuri labirin pegunungan di Georgia. Hal itu membuatnya mengenal seluk beluk negeri ini. Hingga akhirnya sebuah perusahaan jasa pariwisata, memintanya menjadi pemandu turis-turis yang ingin mengunjungi wilayah itu. Maklum, selain mengenal dengan baik kawasan tersebut, dia juga fasih beberapa bahasa di antaranya Inggris, Jerman, Chechnya dan Georgia. Kini Devi telah menikah lagi. Bersama suami keduanya, ia menjalankan jasa wisata.

Meski tak pernah bermukim lama di Indonesia, Devi kerap merindukan negeri tanah leluhur ayahnya itu. "Tapi saya tak punya cukup uang untuk datang ke Indonesia," katanya. Sebagai pemandu wisata, Devi mendapat gaji sebesar US$ 100 per hari.

DEWI RINA

Terpopuler:
Kasihan Jokowi: Tiga Alasan KPK Dirontokkan 

Nyabu: Lurah Cantik Dirawat, Teman Lelakinya..

Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya 

Soal SBY, Bambang KPK: Aku Ini Siapa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

31 Mei 2018

Orang-orang melewati gedung Dewan Menteri Abkhazia di Sukhumi, ibukota dari wilayah Georgia yang memisahkan diri. Bangunan itu hancur dalam perang 1992-93 dengan Georgia.[Reuters]
Amerika Serikat Kecam Suriah Akui 2 Wilayah Separatis di Georgia

Amerika Serikat mengecam keputusan rezim Suriah karena mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Georgia.


Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

22 April 2017

Bunker bawah tanah mewah yang mampu menahan ledakan Nuklir 20 Kiloton. boredpanda.com
Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

Ingin selamat dari ledakan nuklir, bunker ini jadi alternatif tempat tinggal aman dari ledakan nuklir sekuat 20 kiloton. Berminat?


Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

14 Juni 2015

Seekor Beruang terlihat mencoba menaiki sebuah papan kayu saat diterjang Banjir Bandang di kota Tbilisi, Georgia, 14 Juni 2015. Banjir bandang tersebut juga telah menhancurkan sejumlah rumah dan jalan-jalan. (AP Photo)
Kota Paling Horor, Beruang dan Buaya Berkeliaran di Jalanan

Delapan orang meninggal dalam peristiwa banjir di Tbilisi, Georgia.


Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

30 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Di Chechnya, Devi Asmadiredja Kangen Bahasa Sunda  

Devi Asmadiredja mewarisi darah Sunda dari ayahnya.


Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

28 Januari 2015

Khedi Devi Asmadiredja, 28 Januari 2015. Google.com
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya  

Di pegunungan perbatasan Chechnya dan Georgia, Devi Asmadiredja membuat gubuk kecil untuk tempat tinggalnya.


Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan  

22 Mei 2014

Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansjah Djani dalam Perayaan Hari Nasional Georgia di Jakarta (21/5) Tempo/Natalia Santi
Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan  

Indonesia dan Georgia sama-sama negeri multietnis, budaya, dan agama.


Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

19 Oktober 2013

Foto: stayfitbug.com
Tengkorak Berusia 1,8 Juta Tahun Ditemukan  

Tengkorak yang diramal bakal merevisi teori evolusi itu ditemukan di sisa-sisa sebuah kota di puncak bukit Georgia
.


Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

16 September 2013

Seorang ibu bernama Tsiuri Kvaratskhelia dan mayat anaknya, Joni Bakaradze yang telah diawetkan selama 18 tahun. Dailymail.co.uk
Ibu Ini Awetkan Anaknya dengan Vodka

Semula, keluarga Joni menginginkan untuk menguburkannya. Namun, rupanya Tsiuri tak menginginkan itu.


Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

30 November 2012

Lasha Pataraya menarik truk dengan kuping. rian.ru
Pria Ini Menarik Truk 8 Ton dengan Telinga

Lasha Pataraya berhasil menarik sebuah truk berbobot 8 ton dengan menggunakan seutas tali yang dikaitkan pada satu telinganya.


Perempuan Tertua di Dunia Meninggal

9 Oktober 2012

Antisa Khvichava. kuchipi.com
Perempuan Tertua di Dunia Meninggal

Rekor sebelumnya dipegang warga negara India, yang meninggal dalam usia 125 tahun.