TEMPO.CO, Tbilisi - Banjir bandang yang menghantam Tbilisi, Georgia, mengakibatkan satwa yang menghuni kebun binatang berhamburan keluar. Puluhan hewan liar seperti singa, kuda nil, beruang, dan harimau diperkirakan berkeliaran di kota yang dihuni oleh 1,1 juta penduduk ini.
Situasi ini membuat petugas evakuasi harus bekerja keras. Karena selain membantu warga yang menjadi korban banjir, petugas juga mesti mengamankan hewan liar.
Pemerintah Tbilisi menyatakan banjir yang menerjang kota telah memakan korban jiwa. Wali Kota David Narmania memperkirakan delapan orang meninggal dalam peristiwa ini, dengan tiga diantaranya ialah petugas kebun binatang. Salah satu korban yang sudah dikenali ialah Guliko Chitadze, petugas kebun binatang yang kehilangan tangannya akibat serangan harimau bulan lalu.
Demi mencegah bertambahnya korban jiwa, Narmania menghimbau kepada warga agar tidak keluar dari rumahnya. Musababnya petugas kebun binatang tidak bisa memastikan ada berapa banyak hewan berbahaya yang lepas dari kandang. Petugas pun memanfaatkan helikopter untuk menyisir kota dan mencari hewan yang masih berkeliaran.
Daily Mail melaporkan seekor kuda nil dengan tenang mondar mandir di ruas jalan kota. Sejumlah warga berusaha mengevakuasi kuda nil setelah petugas menembaknya dengan obat bius. Sementara seekor beruang terlihat sedang menggelantung di salah satu sisi rumah warga.
Banjir bandang terjadi akibat meluapnya sungai yang melintasi Kota Tbilisi. Sebelumnya, hujan lebat yang disertai angin kencang turun sepanjang malam. Badan sungai yang kecil ternyata tak sanggup menampung air.
Walhasil, air sungai meluap dan berhamburan ke ruas-ruas jalan kota. Gelombang air pun berubah menjadi arus deras yang membawa puing-puing kayu dan menyapu puluhan mobil yang terparkir di pinggir jalan. Wakil Wali Kota Tbilisi Irakly Lekvinadze memperkirakan kerugian akibat banjir mencapai US$ 10 juta.
BBC | ADITYA BUDIMAN