Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Ejup Ganic ditahan berdasarkan peraturan ekstradisi di bandar udara Heathrow, Senin, atas tuduhan berkomplot melakukan pembunuhan besar-besaran. Selain itu, penangkapan itu juga berdasarkan surat perintah Serbia agar menahan pria 63 tahun dan lusinan pendukungnya karena berkonspirasi menghabisi nyawa para serdadu yang terluka. Hal itu, jelas pernyataan tersebut, telah melanggar Konvensi Jenewa.
Untuk itu Ganic dan komplotannya akan didakwa melakukan kejahatan perang. Mereka, pada 1992, secara bersama-sama menyerang iring-iringan pasukan Yugoslavia di Sarajevo selanjutnya membunuh 40 tentara.
Serangan berikutnya dilakukan antara 1992-95 terhadap Bosnia, ketika negara itu memproklamirkan kemerdekaan dan menyatakan berpisah dengan Yugoslavia.
Wartawan Al Jazeera Aljosa Milenkovic melaporkan dari Beograd, Ganic sebenarnya pernah ditahan di bandara London pada 26 Februari, namun dilepaskan sehingga dia bisa melakukan perjalanan ke Libya. Sehari setelah itu, kantor interpol Serbia meminta penjelasan dari pemerintah Inggris soal pembebasan orang yang paling dicari itu.
"Kini polisi Inggris berhasil menangkap dan menahannya kembali sesuai dengan permintaan pemerintah Serbia dan Kantor Kejaksaan Serbia," ujar Milenkovic.
AL JAZEERA | CHOIRUL