TEMPO Interaktif, Abuja - Dua pesawat kepresidenan tiba di bandara internasional Nnamdi Azikiwe di Abuja, salah satu dari pesawat itu langsung dijemput ambulans dan di bawah pengawalan ketat polisi. Prajurit berjajar di jalan utama dari bandara ke kota, sebuah protokoler standar saat presiden berpergian.
"Dia baru saja mendarat di bandara Abuja dengan pesawat Saudi dikawal oleh pesawat kepresidenan. Dia (presiden) sedang dalam perjalanan ke vila sekarang," kata satu sumber pemerintah.
Presiden Nigeria Umaru Yar'Adua tiba kembali di Abuja pada Rabu (24/2). Yar'Adua telah tiga bulan dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Meski telah pulang, namun tak ada kabar yang memastikan kondisi kesehatannya, apakah sudah pulih benar untuk mengambil tampuk kepemimpinan salah satu negara Afrika, yang paling padat penduduknya itu.
Sampai kini, belum ada kabar mengenai kondisi presiden yang berusia 58 tahun itu. Tidak jelas apakah ia akan cukup sehat untuk melanjutkan untuk bekerja atau Wakil Presiden Goodluck Jonathan akan bergeser posisinya menjadi kepala negara.
Absennya Yar'Adua membawa ekonomi terbesar kedua di negara sub-Sahara Afrika ini menuju jurang krisis konstitusional dan pemerintahan. Sampai akhirnya Jonathan disumpah sebagai pemimpin pengganti yang bertindak dua minggu lalu.
Jonathan telah mengambil jubah kepemimpinan, mengganti menteri, berjanji untuk mengatasi kekurangan listrik yang kronis. Beberapa politisi mengatakan dia bisa memenangkan dukungan untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu April tahun depan.
"Berita tentang kedatangan presiden dilaporkan menyebabkan banyak kegelisahan di Abuja, khususnya di kalangan politisi. Banyak di antaranya telah mempersiapkan diri untuk pasca era Yar'Adua," kutip koran Nigeria pada situs web-nya.
Kabinet, yang telah dua kali melewati resolusi bahwa tidak ada alasan untuk menyatakan Yar'Adua layak untuk memerintah. Perpecahan telah terjadi dari pihak yang loyal dengan Yar'Adua dan menteri yang merasa harus minggir. Implikasi politik Yar'Adua akan tergantung pada kondisi kesehatannya.
Jonathan dapat melanjutkan sebagai penjabat presiden sampai saat kesehatan Yar'Adua pulih dan ia cukup sehat untuk melanjutkan bekerja. Kondisinya harus begitu serius untuk membuat dia tidak mampu memegang jabatan, dia bisa minggir, sehingga Jonathan bisa disumpah sebagai pemimpin.
Yar'Adua telah menerima perawatan untuk penyakit pericarditis, suatu peradangan pada selaput yang membungkus jantung yang dapat membatasi denyut jantung yang normal. Dia juga diketahui menderita penyakit ginjal kronis.
Baik pihak kepresidenan, partai yang berkuasa maupun kabinet tidak memberikan rincian apapun pada kesehatan Yar'Adua sejak ia pergi untuk dirawat sampai pulang. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang kondisinya sampai kini.
REUTERS| NUR HARYANTO