Senjata-senjata tersebut berasal dari Trijicon, pabrik senapan di Wixom, Michigan yang menyuplai kebutuhan persenjataan militer AS.
David Chater, koresponden Al Jazeera di Kabul, mengatakan: "Ini sebagai alat propaganda untuk memanggil Taliban. Selama ini mereka menganggap kehadiran AS di Afganistan memiliki misi Kristenisasi."
Jenderal David Petraeus, Komandan Pusat AS penanggung jawab operasi militer AS di Irak dan Afganistan mengakui senjata itu dilengkapi ayat-ayat yang ada dalam Alkitab.
"Ini merupakan masalah serius bagi saya dan komandan lain di Irak dan Afghanistan karena mengandung persepsi yang benar-benar bertentangan dengan apa yang sudah kita lakukan," katanya di Center for Strategic and International Studies di Washington, Kamis.
Juru bicara NATO di Afganistan mengatakan bahwa ayat-ayat Injil di senjata tersebut sangat tidak layak, namun saat ini tetap digunakan. Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Kamis, Kolonel Gregory Breazile, Komandan Latihan NATO di Afganistan mengatakan: "Kami dikasih tahu tadi malam, ketika senjata itu kami periksa ternyata benar."
"Senjata-senjata itu kami berikan kepada pasukan Afganistan. Memang kami kecewa, tetapi kami pikir hal itu tidak ada masalah.
Trijicon adalah perusahaan senapan berbasis di Wixom, Michigan, AS. Perusahaan ini mendapatkan kontrak pembuatan 800 ribu pucuk senjata Marinir AS senilai Rp 6,1 trilun. Selain dengan Marinir, Trijicon juga memperoleh order pembuatan senjata Angakatan Darat AS. Sejak meletus perang Irak dan Afganistan, Trijicon kebanjiran pesanan senjata dari Marinir dan Angakatan Darat AS.
Trijicon mengakui, selama ini menempatkan ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru di casing senjata pesanan pasukan AS untuk Irak dan Afgnanistan. Namun sejak Kamis, perusahaannya menghentikannya.
Direktur Utama Trijicon berjanji segera memperbaiki dan memodifikasi senjata-senjata tersebut. Namun, tak ayal, sejumlah pasukan Afganistan menyatakan kepada AFP bahwa penggunaan senjata tersebut sangat kontroversial.
Ayat-ayat Alkitab yang ada di casing senjata itu berbunyi, "Kemudian Yesus berkata lagi kepada mereka, "Akulah terang dunia: dia yang mengikut Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan terang dalam hidupnya."
Ayat lain berbunyi, "Karena Allah, yang memerintahkan terang untuk bersinar keluar dari kegelapan, telah bersinar dalam hati kita, untuk memberikan terang pengetahuan kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus."
Menanggapi peredaran senjata tersebut, Dewan Urusan Masyarakat Muslim (MPAC) AS meminta Menteri Pertahanan Robert Gates segera menarik seluruh senjata yang beredar sebagai perlengkapan tempur. "Penyertaan ayat-ayat Injil dalam perlengkapan tempur sangat menodai cita-cita negara yang kita dirikan," ujar Haris Tarin, Direktur MPAC di Washington. "Lebih buruk lagi, ia (Trijicon) menyediakan amunisi bagi ekstrimis propaganda yang mengklaim ada 'Perang Salib melawan Islam' oleh Amerika Serikat."
Meskpun kehadiran militer AS berulang kali menyatakan bahwa misi mereka di Afghanistan dan Irak tak ada sangkut pautnya dengan agama, namun fakta yang ada tak bisa dipungkiri.
ALJAZEERA | CHOIRUL