TEMPO Interaktif, New York - Selain melumatkan gedung dan warga Haiti, gempa yang terjadi Selasa (12/1) dengan kekuatan 7,0 sakala Richter tersebut membunuh 16 personil PBB, nasib 150 pekerja PBB tak jelas termasuk pimpinan misi dan wakilnya.
Sekretaris jenderal Ban Ki-moon mengumumkan, 11 penjaga perdamaian asal Brasil dan lima pejabat kepolisian -tiga warga Yordania, satu Chad, dan satu Argentina- tewas. Untuk menghormati kematian itu, seluruh peserta rapat Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sejenak sebelum memulai rapat.
Pejabat PBB lainnya menyebutkan, 58 personilnya luka-luka tujuh di antaranya luka serius sehingga harus dievakuasi dari negeri tersebut. "Banyak yang terperangkap gempa dan gedung-gedung," kata Ban, tidak termasuk pimpinan misi PBB Hedi Annabi dan wakilnya Luis Carlos da Costa.
"Sejumlah penjaga perdamaian dan staf sipil anggota dari berbagai negara tak jelas nasibnya."
Kepala penjaga perdamaian PBB Alain Le Roy mengatakan, sedikitnya 10 orang bisa diselamatkan dari reruntuhan gedung PBB akibat gempa berkekuatan 7,0 skala Richter. Annabi adalah diplomat Tunisia yang bekerja untuk PBB selama 28 tahun sedangkan da Costa merintis karirnya di PBB selama empat dekade. Keduanya dinyataka hilang.
"Kami memperkirakan antara 100-150 orang masih tertimbun reruntuhan gedung," kata Ban.
AP | CHOIRUL