Letnan Kolonel Polisi Imad al-Fahdawi menjelaskan, serangan bom bunuh diri pertama menggunakan mobil, disusul serangan kedua pelaku berjalan kaki menuju target bom.
Serangan pertama berlangsung pada pukul 09.30 pagi waktu setempat, di perempatan jalan di pusat kota tak jauh dari gedung pemerintahan provinsi. Ledakan kedua terdengar di tempat terpisah 30 menit kemudian. Akibat kedua serangan bom bunuh tersebut, selain menwaskan 23 orang dan melukai 57 lainnya, juga merusak gedung-gedung yang ada di Ramadi.
"Pelaku bom bunuh diri mengenakan seragam militer berlari menuju gubernur," ujar Kapten Ahmed Mohammed al-Dulaimi, pejabat kepolisian setempat.
Dalam serangan itu, televisi pemerintah melaporkan gubernur tewas. Namun dibantah oleh wakil gubernur Hikmet Khalaf.
Sedangkan kantor berita AFP mengutip keterangan seorang dokter rumah sakit umum Ramadi mengatakan, "Gubernur terluka, tentara Amerika Serikat memberikan perawatan." Tetapi militer AS tak memberikan konfirmasi soal kedatangan pasukannya ke rumah sakit.
ALJAZEERA | CA