TEMPO Interaktif, Islamabad - Pemberontak Taliban berencana menggunakan lima tawanan Amerika yang ditahan di Pakistan untuk dijadikan umpan serangan ke negara-negara sekutu Amerika Serikat.
Kebenaran ini ditemukan polisi setelah menangkap seorang militan Pakistan yang berhubungan dengan Taliban melalui jaringan internet, demikian seorang pejabat polisi mengatakan, Minggu (27/12).
Usman Anwar, Kepala Kepolisian di Sargodha, tempat militan itu ditangkap, menerangkan isi surat elektronik tersebut berisi sebuah perencanaan seseorang yang berasal dari Virginia untuk dikirim ke Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Pakistan.
"Kami percaya bahwa mereka (tawanan) seharusnya digunakan di wilayah Pakistan saja," kata Anwar.
"Dalam surat elektronik yang terakhir dikirim, mereka menyebutkan Nuklir Chashma Plant dan itulah alasannya mengirimkan seseorang untuk ke wilayah Mianwali."
Anwar menolak memberikan rincian lebih jelas karena polisi masih menginterogasi tersangka yang diduga orang kepercayaan Taliban.
Kasus ini menggambarkan betapa mudahnya bagi siapa pun untuk mengejar impian untuk bergabung dengan militan jihad melalui internet. Kenyataan ini sangat merugikan Pakistan yang sudah berjuang lama melawan pemberontakan Taliban.
Otoritas Washington menekan pemerintah Pakistan untuk membasmi militan Taliban dari wilayahnya kepada siapa saja yang berupaya menyeberang perbatasan untuk menyerang pasukan pengamanan internasional di Afghanistan. Namun ini merupakan isu yang masih sensitif.
Seperti diketahui, kelima tentara Amerika yang ditawan militan Pakistan sedang berada di Sargodha, disalah satu pangkalan udara terbesar di Pakistan, 190 km sebelah selatan Ibukota Pakistan, Islamabad.
REUTERS | APRIARTO MUKTIADI