TEMPO Interaktif, Jeddah - Saudi Arabia menolak bertanggung jawab atas hilangnya ahli nuklir Iran, Shahram Amiri, ketika mengunjungi negerinya. Diduga dia diterbangkan ke Amerika Serikat.
Juru bicara Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, Usama Nugali, mengatakan bahwa tuduhan Iran adalah mengada-ada.
Baca Juga:
Namun, pemerintahnya akan melakukan investigasi yang mendalam atas hilangnya ilmuwan tersebut.
"Setelah menerima kabar hilangnya delegasi ahli nuklir Iran di Mekkah, kami melakukan pencarian intensif di Madinah, hotel, dan sejumlah rumah sakit," ujar Nugali.
Amiri merupakan salah satu delegasi Iran yang melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Mei lalu. Namun dia hilang tak bersama rombongan. Iran mencurigai dia dikirimkan oleh pemerintah Saudi Arabia ke Amerika Serikat.
Baca Juga:
Nuhali menambahkan, setiap tahun Saudi Arabia menerima satu juta rakyat Iran untuk keperluan haji dan umrah. "Seluruhnya termasuk delegasi dari negara lain akan mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah."
Ali Larijani, juru bicara parlemen Iran mengatakan, dalam kasus ini Amerika Serikat dan Saudi Arabia harus bertanggung jawab. "Amerika berperan atas hilangnya Amiri."
Sementara itu, juru bicara menteri luar negeri Iran Ramin Mehmanparast menyatakan Riyad telah menahan dan mengirimkan ahli nuklir tersebut ke Amerika Serikat. Sedangkan Amerika Serikat bungkam atas hilangnya Amiri.
"Kami paham atas tuntutan Iran. Namun, saya tak punya cukup informasi untuk itu. Saya tak ingin bicara apapun," jelas juru bicara kantor kementerian luar negeri di Washington, Philip Crowley kepada wartawan.
ARAB NEWS | CHOIRUL