Happ makan sebutir bakso itu saat ia menyiapkan hidangan bagi atasannya. Ia tidak bisa menahan diri melihat butir-butir bakso di atas piring, jadi ia mengambil satu dan memakannya.
Si atasan, yang kemudian, tahu, langsung memecatnya.
Happ tentu saja tidak terima ia dipecat tanpa peringatan dan hanya karena kesalahan sekecil itu. Ia membawa masalahnya ke lembaga arbitrasi perburuhan. Pengacarannya, Wolfgang Pinkepank, mengatakan, "Klien saya merasa tidak bersalah dan reaksi bos terlalu berlebihan."
Si bos rupanya merasa bahwa ia bakal kalah di pengadilan karena pemecatan yang hanya karena masalah sebutir bakso itu. Jadi ia meminta penyelesaikan damai di luar pengadilan.
Happ, selain meminta pemecatan dibatalkan, juga meminta atasannya itu meminta maaf.
ANANOVA