TEMPO Interaktif, Rawalpindi -- Pasukan Komando Pakistan menyerbu sebuah gedung di dekat markas tentara pada hari Minggu dan membebaskan 25 sandera yang ditahan militan Taliban.
Jurubicara militer Mayor Jenderal Athar Abbas mengatakan, tiga sandera dan empat kelompok bersenjata tewas. Sebelumnya, Sabtu (10/11) serangan gencar terjadi di markas Rawalpindi saat militer sedang menyiapkan serangan besar terhadap kelompok militan di barat laut benteng mereka di Waziristan Selatan, perbatasan Afghanistan.
Sebuah ledakan dan tembakan meletus sebelum fajar, tentara menyerang gedung dekat markas tentara di mana senjata dan sandera mereka ditahan. "Mereka berada di sebuah ruangan dengan seorang teroris yang mengenakan jaket bunuh diri tapi pasukan komando segera menembak sebelum ia (teroris) itu sempat menarik pelatuk," kata Abbas.
"Tiga dari para sandera tewas karena militan menembak," katanya. Tiga sandera lainnya kemudian ditemukan hidup. Tentara sedang mencari orang bersenjata lain, katanya, yang meyakini lebih dari lima orang berada di dalam gedung. Wartawan Reuters melihat tiga ambulans meninggalkan daerah tersebut.
Sebelumnya penyerangan terjadi pada hari Sabtu (10/10), kelompok Taliban mengenakan seragam tentara menyerang markas dan membunuh enam tentara dalam pertempuran di gerbang utama. Empat pria bersenjata tewas di tempat dan dua rekan mereka ditangkap, kata pejabat keamanan. Tapi anggota militan lainnya berhasil melarikan diri dan membawa sandera.
Serangan telak di jantung militer itu kemungkinan akan menghidupkan kembali ketakutan bagi stabilitas negara yang mempunyai senjata nuklir. Di saat yang sama, Amerika Serikat memerlukan petunjuk dalam mengintensifkan kampanye melawan pemberontakan di Afghanistan.
REUTERS| NUR HARYANTO