Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Korban Banjir Capai 218 Jiwa dan Penundaan Bantuan Picu Kemarahan Publik Nepal

Reporter

image-gnews
Warga menyelamatkan barang-barangnya di sepanjang jalan saat air banjir surut setelah hujan lebat di Kathmandu, Nepal, 29 September 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Warga menyelamatkan barang-barangnya di sepanjang jalan saat air banjir surut setelah hujan lebat di Kathmandu, Nepal, 29 September 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korban selamat dari banjir monsun yang melanda Nepal pada akhir pekan mengkritik pemerintah karena upaya bantuan yang tidak memadai dalam bencana yang menewaskan sedikitnya 218 orang.

Banjir dan tanah longsor yang mematikan sering terjadi di Asia Selatan selama musim hujan dari Juni hingga September, namun para ahli mengatakan perubahan iklim memperburuk keadaan.

Seluruh lingkungan di ibu kota Kathmandu terendam banjir pada akhir pekan, begitu pula desa-desa di daerah terpencil di negara Himalaya yang masih menunggu upaya bantuan.

“Tidak ada jalan raya, jadi tidak ada orang yang datang,” kata Mira KC, yang tinggal di sebuah desa di distrik Kavre di sebelah timur Kathmandu pada Selasa 1 Oktober 2024.

“Kalaupun mereka meninggal, mereka yang meninggal sudah meninggal dan kerusakan sudah terjadi. Yang mereka lakukan hanyalah menyampaikan belasungkawa, apa yang akan mereka lakukan?”

Banjir tersebut secara tidak proporsional menimpa warga termiskin di Kathmandu yang tinggal di daerah kumuh di sepanjang tepi Sungai Bagmati dan anak-anak sungainya, yang mengalir melalui kota.

Warga daerah kumuh Man Kumar Rana Magar, 49, mengatakan bahwa pihak berwenang telah menyediakan tempat berlindung baginya dan tetangganya di sebuah sekolah setelah rumah mereka terendam banjir.

Namun, dia mengatakan mereka terpaksa pergi sebelum mereka siap untuk kembali ke rumah mereka ketika sekolah dibuka kembali untuk kelas.

“Kami sangat dekat dengan pusat pemerintahan. Jika mereka tidak bisa mengurus masyarakat miskin sedekat ini, apa yang akan mereka lakukan terhadap orang lain?” katanya.

Setidaknya 218 orang tewas dalam banjir, dan 27 lainnya masih hilang, menurut kementerian dalam negeri Nepal. Lebih dari 4.000 lainnya berhasil diselamatkan.

Biro cuaca Nepal mengatakan data awal menunjukkan curah hujan sebesar 240 mm turun dalam 24 jam hingga Sabtu pagi, yang merupakan hujan satu hari terbesar dalam lebih dari dua dekade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli mengatakan pihak berwenang tidak mempersiapkan diri secara memadai menghadapi bencana tersebut meskipun ada perkiraan akan terjadi badai hebat.

“Tindakan pencegahan yang seharusnya dilakukan diabaikan,” kata pakar iklim Arun Bhakta Shrestha, dari lembaga pemikir International Centre for Integrated Mountain Development yang berbasis di Kathmandu.

Pakar manajemen bencana Nepal, Man Bahadur Thapa, mengatakan kesenjangan dalam koordinasi dan sumber daya juga menghambat proses penyelamatan.

“Kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa jika kita mempersiapkan dan membangun kapasitas para responden kita,” katanya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rishi Ram Tiwari mengatakan pihak berwenang telah "bekerja tanpa henti sejak bencana terjadi dan semua sumber daya kami telah bekerja".

Hujan muson membawa banyak kematian dan kehancuran dalam bentuk banjir dan tanah longsor di seluruh Asia Selatan setiap tahunnya.

Para ahli mengatakan perubahan iklim telah memperburuk frekuensi dan intensitasnya. Lebih dari 300 orang tewas dalam bencana terkait hujan di Nepal tahun ini.

Pilihan Editor: Banjir dan Tanah Longsor di Nepal, Sekolah Diliburkan 3 Hari

CHANNEL NEWSASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Otoritas North Carolina Lanjutkan Operasi Penyelamatan Korban Badai Helene

6 jam lalu

Otoritas North Carolina Lanjutkan Operasi Penyelamatan Korban Badai Helene

Otoritas North Carolina akan melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan pada korban Badai Helene yang terisolasi.


Kementerian PUPR Targetkan Tanggul di Wilayah Pesisir Jakarta Rampung Tahun Depan

10 jam lalu

Tanggul pantai di kawasan Muara Baru, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan langkah-langkah untuk mengatasi penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Pantai Utara Jakarta melalui pembangunan tanggul pengaman pantai DKI Jakarta Tahap II sebagai bagian dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). TEMPO/Tony Hartawan
Kementerian PUPR Targetkan Tanggul di Wilayah Pesisir Jakarta Rampung Tahun Depan

Dari 13 sungai yang ada, pengerjaan program tanggul pantai ini dibagi menjadi tanggung jawab DKI Jakarta dan Kementerian PUPR.


AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

19 jam lalu

Seorang wanita Palestina menggendong seekor kucingnya saat berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 26 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai hampir US$336 juta untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat


Banjir dan Tanah Longsor di Nepal, Sekolah Diliburkan 3 Hari

1 hari lalu

Warga menyelamatkan barang-barangnya di sepanjang jalan saat air banjir surut setelah hujan lebat di Kathmandu, Nepal, 29 September 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Banjir dan Tanah Longsor di Nepal, Sekolah Diliburkan 3 Hari

Tanah longsor dan banjir bandang di Nepal dipicu hujan lebat selama dua hari berturut-turut


5 Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
5 Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

Berikut adalah beberapa negara yang tidak memiliki hari kemerdekaan.


Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.


Hadapi Perubahan Iklim Global, BMKG Targetkan Cetak 500 Doktor Muda Hingga 2030

3 hari lalu

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Hadapi Perubahan Iklim Global, BMKG Targetkan Cetak 500 Doktor Muda Hingga 2030

BMKG akan mencetak 500 doktor muda Indonesia sebelum 2030 dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim global.


5 Orang Tewas dan 4 Juta Rumah Tanpa Listrik Akibat Badai Helene

3 hari lalu

Upaya pembersihan setelah Badai Helene di Pantai Fort Myers, Florida, Amerika Serikat, 27 September 2024.  REUTERS/Andrew West/The News-Press
5 Orang Tewas dan 4 Juta Rumah Tanpa Listrik Akibat Badai Helene

Badai Helene adalah badai tropis kategori 4 yang sangat berbahaya. Badai ini telah menyebabkan kekacauan di wilayah Big Bend, Florida.


Badai Helene Menyapu Florida

4 hari lalu

Turis berenang di pantai saat Badai Tropis Helene mendekati Semenanjung Yucatan, di Cancun, Meksiko 24 September 2024. REUTERS/Paola Chiomante
Badai Helene Menyapu Florida

Otoritas memperingatkan badai Helene di Teluk Apalachee bisa melumat apapun dihadapannya karena ketinggian air bisa sampai 20 kaki di atas normal


Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

4 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina