TEMPO.CO, Jakarta - Forum Bisnis Israel, Selasa, 17 September 2024, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak memecat menteri pertahanannya, dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan menciptakan lebih banyak perpecahan dan melemahkan negara tersebut setelah adanya laporan-laporan mengenai perombakan politik yang akan terjadi di negara tersebut.
Saluran televisi dan situs-situs berita terkemuka di Israel telah melaporkan bahwa Netanyahu, di bawah tekanan dari mitra koalisi sayap kanan, mempertimbangkan untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan menggantinya dengan mantan sekutu yang kini menjadi saingannya, Gideon Saar, yang saat ini menjadi anggota oposisi.
Forum tersebut, yang terdiri dari 200 kepala perusahaan terbesar di Israel yang mempekerjakan banyak pekerja sektor swasta, mengatakan bahwa Netanyahu harus berhenti "bermain-main dengan politik picisan" selama perang.
"Segera hentikan proses penggantian (Gallant)," kata forum tersebut dalam sebuah pernyataan. "Pemecatan menteri melemahkan Israel di mata musuh-musuhnya, dan akan semakin memperdalam perpecahan di antara rakyat Israel."
Langkah seperti itu akan menjadi kejutan bagi lanskap politik dan keamanan, terutama ketika perang dengan kelompok Islamis Hamas di Gaza berkecamuk dan dengan ancaman perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Netanyahu membantah bahwa ia sedang bernegosiasi dengan Saar, meskipun ia tidak menyebutkan rencananya untuk Gallant. Saar membantah bahwa ia sedang bernegosiasi dengan beberapa anggota koalisi.
"Perdana Menteri tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa semua indikator ekonomi juga membuktikan bahwa Israel memburuk ke dalam jurang ekonomi dan tenggelam ke dalam resesi yang dalam," kata forum tersebut. "Hal terakhir yang dibutuhkan Israel saat ini adalah pemecatan seorang menteri pertahanan - yang akan terus mengguncang negara ini."
Pada Senin, data resmi menunjukkan ekonomi tumbuh 0,7% secara tahunan pada kuartal kedua, direvisi turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,2%. Pada basis per kapita, ekonomi mengalami kontraksi 0,9% pada kuartal tersebut.