TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel pada Jumat, 6 September 2024, ditarik dari Kota Jenin meninggakan banyak kerusakan bangunan dan infrastruktur setelah melakukan operasi militer terbesar di Kota itu selama sembilan hari. Kota Jenin terletak di Tepi Barat.
Para petugas mulai membersihkan puing-puing yang disebabkan operasi militer Israel di wilayah tersebut, yang melibatkan ratusan tentara Israel, aparat kepolisian dan sejumlah helikopter serta drone yang masuk ke area-area. Ribuan warga Palestina di Tepi Barat mengungsi dari rumah mereka ke desa-desa sekitar akibat operasi militer ini. Dalam operasi militer itu, tentara Israel terlibat baku tembak dengan pejuang Palestina dari sejumlah fraksi diantaranya Hamas, Fatah dan Jihad Islam.
“Ketika tentara Israel masuk, mereka menggunakan buldoser dan mulai menghancurkan semuanya, tanpa menyisakan apapun,” kata Samaher Abu Nassa, warga Jenin.
Air dan aliran listrik masih terputus. Jalan raya sepanjang 20 kilometer dihancurkan oleh buldozer Israel, yakni taktik yang mereka gunakan untuk menetralkan bom-bom yang ditanam di sepanjang jalan. Terkait hal ini, militer Israel mengklaim ada sekitar 30 bom ditanam di jalan-jalan yang sudah dijinakkan. Militer Israel juga mengklaim. Jenin adalah wilayah di utara Tepi Barat yang sudah lama menjadi tempat bercokol fraksi-fraksi bersenjata Palestina.
Kementerian Luar Negeri Palestina menuding militer Israel menggunakan taktik yang sama dengan yang dilakukan dalam perang Gaza. Militer Israel juga menargetkan Kota Tulkarm, di mana kelompok-kelompok bersenjata di sana dituduh didukung oleh Iran dengan tujuan merencanakan serangan ke warga sipil Israel.
Baca juga:
Dalam operasi militer Isreal di Jenin, militer Israel mengklaim telah menewaskan 14 pejuang Palestina, termasuk komandan Hamas di Jenin. Bukan hanya itu, tentara Israel juga menahan 30 orang yang dicurigai militan garis keras dan menghancurkan infrastruktur termasuk sebuah gudang penyimpanan senjata di bawah tanah di bawah sebuah masjid. Militer Israel juga meledakkan sebuah bengkel.
Total ada sekitar 21 korban tewas selama operasi militer Israel di Jenin. Banyak dari jumlah itu diklaim Israel sebagai anggota fraksi-fraksi bersenjata, namun diakui pula ada sejumlah warga sipil tak berdosa, termasuk seorang remaja 16 tahun yang ditembak oleh penembak jitu saat melihat-lihat ke jendela.
Lebih dari 680 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur, tewas berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina. Banyak dari jumlah itu anggota kelompok bersenjata, namun ada pula remaja yang melempar batu saat unjuk rasa atau warga sipil yang sama sekali tidak punya keterlibatan dengan aksi kekerasan apapun.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Analis Militer Israel: Tidak Ditemukan Terowongan yang Berfungsi di Perbatasan Gaza-Mesir
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini