Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Komandan misi Apollo 17, astronot Eugene Cernan memberi hormat kepada bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Berkebalikan dengan Neil Armstrong sebagai manusia pertama di Bulan, Eugene Cernan adalah manusia terakhir di Bulan. NASA/telegraph.co.uk
Komandan misi Apollo 17, astronot Eugene Cernan memberi hormat kepada bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Berkebalikan dengan Neil Armstrong sebagai manusia pertama di Bulan, Eugene Cernan adalah manusia terakhir di Bulan. NASA/telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEksplorasi luar angkasa, khususnya di bulan menjadi salah satu pencapaian terbesar dari kemajuan teknologi manusia.

Belum banyak negara yang pernah mendarat di bulan. Namun, terdapat beberapa negara yang bisa melakukan misi tersebut, bahkan pada tahun 1960-an silam sebelum teknologi berkembang pesat seperti sekarang.

Misi pendaratan di bulan menjadi salah satu perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia) pada tahun 1960-an. Kedua negara tersebut bersaing untuk bisa melakukan eksplorasi angkasa terlebih dahulu.

Sejumlah negara akhirnya berlomba-lomba untuk bisa melakukan eksplorasi ruang angkasa seperti kedua negara itu. Namun, misi pendaratan di bulan tidaklah mudah sehingga hanya ada beberapa negara yang mampu melakukannya.

Lantas, negara apa saja yang pernah mendarat di bulan? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini, ya.

Negara yang Pernah Mendarat di Bulan

Dikutip dari berbagai sumber, ada 5 negara yang pernah mendarat di bulan, di antaranya sebagai berikut.

1. Uni Soviet

Uni Soviet atau yang sekarang dikenal sebagai Rusia mencatatkan dirinya sebagai negara pertama yang pernah mendarat di bulan.

Pada 12 September 1959, Wahana Luna 2 milik Uni Soviet berhasil mencapai bulan. Namun pendaratan ini tidak begitu mulus. Terjadi tabrakan dengan permukaan bulan sehingga Wahana Luna 2 tidak dapat mengirimkan gambar apapun.

Setelah peristiwa itu, Uni Soviet kembali berupaya meluncurkan wahana antariksanya yakni Wahana Luna 9 yang diluncurkan pada 3 Februari 1966 dan berhasil mendarat dengan sempurna.

2. Amerika Serikat

Tak ingin kalah, sejak era perang dingin Amerika Serikat juga berusaha meluncurkan wahana antariksanya untuk mendarat di bulan. 

Amerika Serikat berhasil mengirimkan misi Apollo 11 pada 20 Juli 1969 untuk mendarat di bulan dan mengirimkan manusia pertama yang melakukan pendaratan.

Ada tiga awak dalam misi Apollo 11, yakni Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando Collins, dan Pilot Modul Luna Edwin Buzz Aldrin.

3. Cina

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cina menjadi negara ketiga yang berhasil menaklukkan misi pendaratan di bulan. Setelah 40 tahun sejak perang dingin, belum ada lagi negara yang melakukan eksplorasi luar angkasa tersebut.

Pada tahun 2013, China meluncurkan miss Chang'e 3 yang merupakan misi pendaratan di bulan milik Badan Antariksa Nasional China yang bertugas untuk mempelajari satelit bumi.

Wahana tersebut diluncurkan dengan roket Chang Zheng 3B (Long March 3B) pada 1 Desember 2013 dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang.

Misi kiriman Negeri Tirai Bambu tersebut berhasil mendarat di bulan pada 14 Desember dan melepaskan wahana Yutu ke permukaan bulan.

4. India

India menyusul sebagai negara keempat yang berhasil melakukan pendaratan di bulan Agustus 2023 lalu.

Wahana tanpa awak, yakni Chandrayaan 3 milik Negeri Bollywood tersebut menjadi wahana pendarat pertama yang utuh di kutub selatan. Hal ini menjadi penanda dan keberhasilan bagi badan antariksa India, Isro.

Upaya pertama dilakukan pada tahun 2008 dengan misi Chandrayaan-1 melepaskan puing-puing bawah tanah, kemudian upaya kedua dilakukan pada tahun 2018 dengan misi Chandrayaan 2 yang gagal karena menabrak permukaan bulan akibat adanya masalah perangkat lunak.

5. Jepang

Jepang menjadi negara kelima di dunia yang berhasil mendarat di bulan. Wahana Smart Lender for Investigating Moon berhasil mendarat pada 19 Januari 2024.

Wahana milik Negeri Matahari terbit ini menempuh rute yang panjang dan berputar-putar. Misi Smart Lender for Investigating Moon adalah untuk mempelajari lingkungan sekitar lautan nektar yang terletak 15 derajat di selatan khatulistiwa.

AULIA ULVA

Pilihan Editor: 50 Tahun Pendaratan Bulan: Cerita Buzz Aldrin Tanpa Neil Amstrong

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

2 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

15 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

19 jam lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia


Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

1 hari lalu

Pelaku lUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membuat lukisan wayang secara tradisional. Dok. Bank BRI
Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Cina disebut bisa mengancam UMKM Indonesia


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

2 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia


Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri pertama Andrii Sybiha. REUTERS/Stringer
Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.


Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

2 hari lalu

Aksi unjuk rasa yang menyerukan pemulangan segera para sandera yang ditawan di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 2 September 2024. Massa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa. REUTERS/Ronen Zvulun
Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel


Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS