Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

Reporter

image-gnews
Mantan Presiden Moon Jae-in (kiri), yang saat itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, berpose dengan putrinya Moon Da-hye selama kampanye terakhir pemilihan presiden ke-19 di Gwanghwamun Square di Seoul, dalam foto arsip ini dari 8 Mei 2017. /News1
Mantan Presiden Moon Jae-in (kiri), yang saat itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, berpose dengan putrinya Moon Da-hye selama kampanye terakhir pemilihan presiden ke-19 di Gwanghwamun Square di Seoul, dalam foto arsip ini dari 8 Mei 2017. /News1
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Korea Selatan yang menyelidiki tuduhan perekrutan preferensial yang melibatkan mantan menantu laki-laki eks Presiden Moon Jae In, telah memperluas penyelidikan mereka dengan mencakup putri Moon.

Moon Jae In menjadi tersangka kasus suap karena mencarikan pekerjaan bagi mantan menatu laki-lakinya yang bermarga Seo di maskapai penerbangan Thai Eastar Jet.

Menurut laporan Chosun Ilbo pada Ahad, Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju menggerebek kediaman Moon Da Hye, putri Moon Jae In, di Distrik Jongno Seoul. Jaksa juga menggeledah perusahaan perencanaan pamerannya di Distrik Seodaemun, dan rumah liburannya di Pulau Jeju pada 30 Agustus.

Moon Da Hye membeli properti di Jeju seharga 380 juta won pada Juli 2022 dari Pastor Song Gi-in, yang juga dikenal sebagai mentor ayahnya.

Surat perintah penggeledahan dilaporkan menetapkan mantan Presiden Moon sebagai tersangka dalam penyelidikan suap.

Dugaan suap tersebut mencakup sekitar 223 juta won gaji dan biaya hidup yang diterima Seo selama masa jabatannya sebagai eksekutif di perusahaan anggaran tersebut dari Juli 2018 hingga April 2020. Pakar hukum berpendapat bahwa mantan Presiden Moon pasti akan menghadapi pertanyaan dalam kasus ini.

Jaksa mencurigai bahwa mantan anggota parlemen Partai Demokrat Lee Sang-jik— yang memiliki maskapai penerbangan tersebut— memberikan pekerjaan untuk Seo dan membantu relokasi keluarganya ke Thailand. Ini dilakukan dengan imbalan pengangkatannya sebagai ketua Badan UKM dan Startup Korea (KOSME) pada Maret 2018.

Mereka baru-baru ini menginterogasi Cho Kuk, pemimpin Partai Pembangunan Kembali Korea, yang menjabat sebagai sekretaris senior presiden untuk urusan sipil di Cheong Wa Dae ketika Lee diangkat.

Jaksa memandang gaji Seo sebagai suap, setelah menetapkan bahwa Moon Jae In dan istrinya memberikan dukungan keuangan kepada keluarga putri mereka namun berhenti setelah Seo mendapatkan pekerjaan.

Seorang pejabat kejaksaan menyatakan bahwa tuntutan suap langsung atau suap pasca-kerja dapat dikenakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penuntut juga menemukan beberapa simpanan besar yang mencurigakan di rekening bank Moon Da-hye.

Awal tahun ini, mereka menggerebek rumah teman mantan Ibu Negara Kim Jung-sook, yang telah mentransfer 50 juta won kepada Moon Da-hye atas nama Kim. Temannya melakukan transfer tanpa menggunakan buku bank, dan mencantumkan pengirimnya sebagai “[nama teman] Kim Jung-sook,” yang menyebabkan pengadilan mengeluarkan surat perintah penggeledahan.

Uang sebesar 50 juta won tersebut dilaporkan dikirimkan kepada temannya, dibungkus dengan kain, oleh seorang karyawan Cheong Wa Dae.

Seorang pengacara yang menjabat sebagai kepala jaksa mengatakan, “Menggunakan perantara dalam transaksi adalah taktik pencucian uang yang umum untuk mengaburkan sumber dana,” dan menambahkan bahwa “mengalirkan uang tunai melalui banyak orang sebelum sampai ke anak perempuannya menimbulkan kekhawatiran serius mengenai asal usul dana tersebut.”

Jumlah meragukan lainnya yang dikirim ke Moon Da Hye dilacak ke penerbit buku mantan Presiden Moon Jae In, “Moon Jae In’s Destiny,” yang mentransfer 250 juta won kepadanya.

Seorang staf penerbit mengklaim bahwa 200 juta won adalah untuk pekerjaan desain dan pengeditan [oleh Moon Da-hye], sedangkan 50 juta won sisanya adalah pinjaman. Diduga dana yang diperuntukkan bagi mantan presiden itu malah diserahkan kepada putrinya.

Transaksi keuangan ini terungkap sebagai bagian dari penyelidikan apakah keluarga Moon Da Hye mandiri secara finansial tanpa dukungan orang tua. Pakar hukum berpendapat bahwa, mengingat jumlah besar di rekening Moon Da Hye, asal usul dana tersebut dan potensi kecurigaan seperti penghindaran pajak atau hadiah yang tidak dilaporkan perlu diperiksa secara menyeluruh.

Pilihan Editor: Mantan Presiden Korsel Moon Jae In Jadi Tersangka Gara-gara Carikan Kerja Menantu

CHOSUN DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

3 jam lalu

Jeonghan SEVENTEEN. Foto: Instagram/@jeonghaniyoo_n
Jeonghan Seventeen Segera Wajib Militer, Apa Ketentuan Wamil di Korea Selatan?

Jeonghan Seventeen mulai 26 September 2024 akan wajib militer, Ini syarat dan ketentuan wamil bagi warga negara Korea Selatan


Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

3 jam lalu

Jeonghan SEVENTEEN. Foto: Instagram/@jeonghaniyoo_n
Wajib Militer Mulai 26 September 2024, Jeonghan Absen Tampil di Seventen Right Here World Tour 2024

Anggota boy grup Seventeen, Jeonghan akan menjalani wajib militer per 26 September 2024. Ia absen tampil di Seventen Right Here World Tour 2024.


Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

5 jam lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

Potensi pimpinan KPK untuk berlaku tidak independen akan lebih besar jika mereka berasal dari kalangan penegak hukum.


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

6 jam lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

12 jam lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

Herdiansyah Hamzah mengkritisi banyaknya capim KPK yang berasal dari kalangan penegak hukum


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

23 jam lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

1 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


KPK Belum Usut Dugaan Adanya Pungutan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Direktur Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, menghadirkan dua karyawan PT. Amarta Karya (Persero), Pandhit Seno Aji dan Deden Prayoga (kanan), resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024. PT. Amarta Karya (Persero) merupakan anak perusahan Badan Usaha Milik Negara. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Belum Usut Dugaan Adanya Pungutan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis

Kematian mahasiswi PPDS Universitas Diponegoro, dr Aulia Risma, menguak dugaan praktik pungutan liar. KPK belum bergerak


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

2 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Survei: Dukungan untuk Presiden Yoon Suk Yeol di Level Terendah

Dukungan publik terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dititik terendah sejak dia menjabat sebagai orang nomor satu di Korea