Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pavel Durov vs Mark Zuckerberg: Beda Sikap dalam Penyensoran Konten

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pavel Durov dan Mark Zuckerberg. REUTERS
Pavel Durov dan Mark Zuckerberg. REUTERS
Iklan

Mark Zuckerberg

Zuckerberg mengubah Meta (sebelumnya Facebook) menjadi alat untuk menyensor AS. Platform dengan standar enkripsi end-to-end (e2e) untuk aplikasi perpesanan dan algoritma non-open source ini telah menyajikan berbagai kasus penyensoran dan manipulasi opini publik yang didokumentasikan oleh para pelapor dan pembocor informasi.

Setelah pemilihan umum Amerika Serikat 2016, sudut pandang konservatif ditekan dengan dalih "ujaran kebencian" sementara sudut pandang liberal diangkat.

Pada 2018, terungkap bahwa perusahaan konsultan politik yang berbasis di Inggris, Cambridge Analytica, terlibat dalam pengambilan puluhan juta profil Facebook pada 2014. Data ini digunakan untuk menargetkan pengguna dengan iklan politik yang dipersonalisasi, termasuk selama kampanye presiden AS 2016, perusahaan ini terlibat dalam operasi pengumpulan data dan manipulasi suara yang serupa di berbagai negara di seluruh dunia.

Postingan yang mengkritik segala sesuatu mulai dari kebijakan luar negeri dan imigrasi AS, kebijakan iklim, hingga vaksin terkadang dihapus secara langsung, tetapi lebih sering disembunyikan atau direndahkan.

Laporan Human Right Watch di situs resminya, pada 20 Desember 2023, menyebut kebijakan dan praktik Meta telah membungkam suara-suara yang mendukung Palestina dan hak asasi manusia Palestina di Instagram dan Facebook dalam gelombang penyensoran media sosial yang semakin meningkat di tengah permusuhan antara pasukan Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Antara Oktober dan November 2023, Human Rights Watch mendokumentasikan lebih dari 1.050 penghapusan dan pemberangusan konten Instagram dan Facebook yang telah diunggah oleh warga Palestina dan para pendukungnya, termasuk mengenai pelanggaran hak asasi manusia. Human Rights Watch secara terbuka meminta kasus-kasus penyensoran online dan segala jenis sudut pandang yang berkaitan dengan Israel dan Palestina.

Dari 1.050 kasus yang ditinjau untuk laporan ini, 1.049 kasus melibatkan konten damai yang mendukung Palestina yang disensor atau diberangus secara berlebihan, sementara satu kasus melibatkan penghapusan konten yang mendukung Israel.

Konten-konten itu berasal dari lebih 60 negara di seluruh dunia, terutama dalam Bahasa Inggris, yang semuanya dukungan damai untuk Palestina. Angka tersebut belum mencerminkan distribusi penyensoran secara keseluruhan. Ratusan orang terus melaporkan penyensoran setelah Human Rights Watch menyelesaikan analisisnya untuk laporan tersebut. Itu berarti jumlah total kasus yang diterima Human Rights Watch jauh melebihi 1.050.

SPUTNIK | REUTERS | AL JAZEERA | HUMAN RIGHT WATCH

Pilihan Editor: Penangkapan Bos Telegram Pavel Durov Bikin Hubungan Rusia Prancis ke Titik Terendah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

8 jam lalu

Fitur AI Facebook. Foto: Canva
Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

Fitur AI Facebook tidak hanya memperkaya pengguna, namun juga memudahkan pengguna untuk menciptakan sejumlah konten kreatif.


Cara Hapus Sosmed Orang yang Sudah Meninggal agar Tidak Disalahgunakan

1 hari lalu

Cara hapus sosmed orang yang sudah meninggal. Foto: Canva
Cara Hapus Sosmed Orang yang Sudah Meninggal agar Tidak Disalahgunakan

Berikut ini cara hapus sosmed orang yang sudah meninggal. Mulai dari Instagram, Facebook, hingga akun X agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

7 hari lalu

Seorang pendukung Timnas Indonesia bernama Ardiansyah menunjukkan bukti penipuan calo tiket di media sosial, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

Ardiansyah kehilangan Rp 600 ribu karena tertipu calo tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Australia


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

7 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

8 hari lalu

Tampilan di Whatsapp dan Messenger untuk kemampuan keduanya untuk bisa saling bertukar pesan. Dok.Meta
Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

Meta mengumumkan terobosan itu, membuat WhatsApp dan Messenger yang bersifat interoperabel, mengikuti ketentuan Digital Market Act di Uni Eropa.


1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

8 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

Bagi seorang konten kreator, penting mengetahui 1.000 tayangan reels FB berapa rupiah. Hal ini bisa menjadi panduan untuk membuat konten yang bagus.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

8 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

10 hari lalu

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic
Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

Dokumen yang bocor mengutip pitch deck dari Cox Media Group (CMG) yang diduga sebagai salah satu mitra pemasaran Facebook.


Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

10 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

Berikut cara menonaktifkan akun yang disarankan di TikTok.