Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pavel Durov vs Mark Zuckerberg: Beda Sikap dalam Penyensoran Konten

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pavel Durov dan Mark Zuckerberg. REUTERS
Pavel Durov dan Mark Zuckerberg. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTak lama setelah Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Prancis, CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, menyatakan Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menekan perusahaannya untuk menyensor konten Covid-19 selama pandemi.

Dalam sebuah surat tertanggal 26 Agustus, Zuckerberg mengatakan kepada komite kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat AS bahwa ia menyesal tidak berbicara tentang tekanan ini lebih awal, serta beberapa keputusan yang telah diambil oleh pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk menghapus konten tertentu.

Tapi tentu saja, beda kasus antara Durov dan Zuckerberg. Tidak seperti Durov, CEO Meta telah mengakui bahwa perusahaannya memilih untuk memenuhi permintaan pemerintah AS untuk menyensor konten. Sementara pendiri Telegram, Durov, menunggu untuk didakwa secara resmi oleh jaksa penuntut Prancis atas berbagai dakwaan yang berkaitan dengan kurangnya moderasi pada platform tersebut, nasib serupa tidak akan menimpa Zuckerberg.

Elon Musk dengan cepat menyatakan bahwa tidak akan ada penangkapan untuk Zuck karena dia "menyensor kebebasan berbicara dan memberikan pemerintah akses pintu belakang ke data pengguna."'

Berikut, bagaimana kedua platform dan CEO mereka dalam menyikapi penyensoran dan kebebasan berbicara:

Pavel Durov

Pengusaha TI kelahiran Rusia ini menciptakan Telegram - perpaduan antara perpesanan pribadi dan saluran publik - bersama saudaranya pada Agustus 2013. Durov bersumpah untuk memperjuangkan enkripsi dalam pengiriman pesan, tidak mengizinkan moderasi pesan, menolak permintaan untuk menyimpan catatan data rahasia, pesan telepon, dan lalu lintas internet klien, atau menyerahkan kunci untuk mendekripsi korespondensi pengguna berdasarkan permintaan.

"Telegram secara historis memiliki masalah dengan regulator di beberapa bagian dunia karena, tidak seperti layanan lain, kami secara konsisten mempertahankan privasi pengguna kami dan tidak pernah membuat kesepakatan dengan pemerintah," tulis Durov pada 2017.

"Kanal" Telegram yang berukuran tidak terbatas dan obrolan grup dienkripsi dengan menggunakan kombinasi enkripsi AES simetris 256-bit, enkripsi RSA 2048-bit, dan kunci aman Diffie-Hellman, menurut tim Telegram. Telegram tidak menyediakan enkripsi end-to-end untuk obrolan pribadi dan grup yang umum, tetapi menyediakan fitur obrolan rahasia.

Telegram memungkinkan pengguna mengirim berkas dengan menikmati penyimpanan awan tanpa batas. Tidak ada iklan yang ditargetkan atau umpan algoritmik. Jumlah pengguna platform ini melebihi 950 juta pengguna pada Juli 2024.

Pemerintah AS ingin mendapatkan kode Telegram untuk menyusup ke dalam sistem dan memata-matai para penggunanya, Durov mengungkapkan dalam sebuah wawancara pada April dengan mantan pembawa berita Fox News, Tucker Carlson. Pengusaha ini menolak tekanan untuk mengizinkan "pintu belakang" dalam aplikasi untuk intelijen Barat. Durov menolak "tekanan" pribadi di AS, di mana pejabat penegak hukum mendekatinya, berusaha untuk "menjalin hubungan untuk mengontrol Telegram dengan lebih baik."

"[Tetapi] bagi kami yang menjalankan platform media sosial yang berfokus pada privasi, itu mungkin bukan lingkungan terbaik untuk berada di dalamnya. Kami ingin fokus pada apa yang kami lakukan, bukan pada hubungan dengan pemerintah," kata Durov.

Saat banyak pihak yang mengkritiknya karena mengizinkan Hamas menggunakan platformnya untuk menyiarkan konten-konten mereka, Durov memberi alasan. Menurutnya, kebijakan moderasi longgar platform ini telah memberikan informasi berharga tentang perang Israel-Hamas dan kecil kemungkinannya untuk menyebarkan konten berbahaya dibandingkan dengan kompetitor karena pengguna harus memilih untuk masuk ke dalam kanal-kanal.

"Dengan demikian, kecil kemungkinan saluran Telegram dapat digunakan untuk memperkuat propaganda secara signifikan," kata Durov dalam sebuah posting di Telegram awal November tahun lalu, dan menambahkan bahwa moderator menghapus jutaan konten berbahaya setiap hari.

"Sebaliknya, mereka berfungsi sebagai sumber informasi tangan pertama yang unik bagi para peneliti, jurnalis, dan pemeriksa fakta. Meskipun mudah bagi kami untuk menghancurkan sumber informasi ini, hal itu berisiko memperburuk situasi yang sudah mengerikan,” katanya seperti dikutip Al Jazeera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap ini akhirnya mengganjarnya dengan penangkapan oleh polisi Prancis, sebuah tindakan yang dikritik banyak pihak sebagai pembungkaman atas kebebasan berbicara.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

5 hari lalu

Seorang pendukung Timnas Indonesia bernama Ardiansyah menunjukkan bukti penipuan calo tiket di media sosial, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Kisah Pendukung Timnas Indonesia Tertipu Calo Tiket

Ardiansyah kehilangan Rp 600 ribu karena tertipu calo tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Australia


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

5 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

6 hari lalu

Tampilan di Whatsapp dan Messenger untuk kemampuan keduanya untuk bisa saling bertukar pesan. Dok.Meta
Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

Meta mengumumkan terobosan itu, membuat WhatsApp dan Messenger yang bersifat interoperabel, mengikuti ketentuan Digital Market Act di Uni Eropa.


1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

6 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

Bagi seorang konten kreator, penting mengetahui 1.000 tayangan reels FB berapa rupiah. Hal ini bisa menjadi panduan untuk membuat konten yang bagus.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

6 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

7 hari lalu

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic
Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

Dokumen yang bocor mengutip pitch deck dari Cox Media Group (CMG) yang diduga sebagai salah satu mitra pemasaran Facebook.


Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

8 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Cara Menonaktifkan Akun yang Disarankan di TikTok

Berikut cara menonaktifkan akun yang disarankan di TikTok.


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

9 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.


Kenapa Facebook Tidak Bisa Login? Ketahui 8 Penyebabnya

10 hari lalu

Fitur di facebook seperti di aplikasi Snapchat. www.wthr.com
Kenapa Facebook Tidak Bisa Login? Ketahui 8 Penyebabnya

Kenapa Facebook tidak bisa login? Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya salah email, jaringan internet jelek, hingga akun FB diretas.


Cara Mengaktifkan FB Pro dengan Mudah Agar Bisa Menghasilkan Uang

10 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Mengaktifkan FB Pro dengan Mudah Agar Bisa Menghasilkan Uang

FB Pro adalah fitur baru Facebook yang bisa menghasilkan uang dari akun Facebook melalui konten yang dibuat. Bagaimana cara mengaktifkan FB Pro?