Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Reporter

image-gnews
Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - NASA akan menunggu hingga tahun depan untuk membawa dua astronot yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS untuk kembali ke Bumi dengan pesawat ulang alik SpaceX. Astronot Sunita Williams dan Barry 'Butch' Wilmore tidak bisa pulang karena ada masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing Starliner. Pesawat ini awalnya akan digunakan untuk mengangkut mereka.

Menurut NASA, dua astronaut AS yang tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan menumpang pesawat Starliner milik Boeing harus kembali ke bumi dengan SpaceX. "NASA telah memutuskan bahwa Butch dan Suni akan kembali dengan Crew-9 pada Februari mendatang, dan Starliner akan kembali tanpa awak," kata administrator NASA Bill Nelson pada Sabtu, 24 Agustus 2024. 

Kembalinya Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams telah tertunda karena kerusakan pendorong pesawat ruang angkasa Boeing. Kedua astronaut itu harus menghabiskan total delapan bulan di orbit, bukan delapan hari seperti yang direncanakan semula.

Setelah bertahun-tahun mengalami penundaan pengembangan Starliner, pesawat ruang angkasa itu akhirnya lepas landas pada awal Juni membawa astronaut veteran Wilmore dan Williams ke ISS. Namun, saat mempelajari masalah pada sistem propulsi pesawat itu, NASA terpaksa menunda rencana kepulangan mereka tanpa batas waktu.

Insinyur di Boeing dan NASA khawatir Starliner mungkin tidak memiliki daya dorong untuk keluar dari orbit dan mulai turun menuju Bumi. Para pejabat NASA mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah memilih opsi yang sangat tidak biasa untuk membawa para astronaut kembali ke bumi bukan dengan pesawat mereka sendiri, tetapi dengan menumpang wahana SpaceX. Pesawat ini telah dijadwalkan pada Februari.

Berdasarkan rencana baru, misi SpaceX Crew-9 akan lepas landas pada akhir September dengan membawa dua penumpang, bukan empat penumpang seperti yang direncanakan semula. Wahana tersebut akan tetap ditambatkan di ISS hingga jadwal kembalinya pada bulan Februari, membawa pulang awaknya sendiri ditambah dua rekannya yang terdampar.

Pendekatan tersebut merupakan pukulan lebih jauh terhadap citra raksasa AS Boeing yang telah tercoreng, yang divisi pesawatnya telah dibebani dengan kekhawatiran tentang keselamatan dan kendali mutu dalam beberapa tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepuluh tahun yang lalu, setelah pensiunnya Pesawat Ulang-alik, NASA memesan pesawat baru dari Boeing dan SpaceX yang dapat mengangkut astronaut ke dan dari ISS. Dengan dua kendaraan seperti itu yang tersedia, NASA beralasan, akan selalu ada cadangan jika salah satu dari keduanya mengalami masalah.

Namun, SpaceX milik Elon Musk mengalahkan Boeing dan telah menjadi satu-satunya kendaraan yang digunakan untuk mengangkut astronaut selama empat tahun terakhir. Penerbangan berawak Starliner tahun ini, yang dilakukan setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan kekecewaan selama pengembangan pesawat, dimaksudkan sebagai uji coba terakhir kendaraan tersebut sebelum memasuki operasi reguler.

NASA mengatakan para astronaut di ISS memiliki banyak perlengkapan, terlatih untuk tinggal lama, dan memiliki banyak eksperimen untuk dilakukan.

FRANCE 24

Pilihan editor: Kisah Zaher Raddad, Tahanan Palestina Tewas Mengenaskan di Penjara Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

2 jam lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).


Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

10 jam lalu

Delta Airlines. dallasnews
Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Insiden tersebut terjadi setelah pesawat mengalami masalah tekanan kabin di tengah penerbangan.


Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

16 jam lalu

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menjelang pertemuan mereka di Rumah Hyderabad di New Delhi, India, 25 Februari 2020. [REUTERS / Adnan Abidi]
Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika


Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

18 jam lalu

Putra Presiden RI, Joko Widodo, Kaesang Pangarep, seusai memberikan klarifikasi di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Kaesang Pangarep memberikan klarifikasi ke KPK terkait laporan pengaduan masyarakat yang tengah di proses oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK dalam dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi yang dipergunakan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istrinya Erina Gudono. TEMPO/Imam Sukamto
Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.


Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

20 jam lalu

Kolase foto yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Sumber: Twitter
Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.


Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

21 jam lalu

Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit ketika lebih dari 1.000 orang termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis terluka setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Ledakan massal itu terjadi di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. REUTERS/Mohamed Azakir
Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon


Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

22 jam lalu

Seorang tentara berjaga di dekat American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Hizbullah mengatakan pihaknya menganggap Israel
Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.


Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

22 jam lalu

Pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, berbicara kepada media di kantor mereka di New Taipei City, Taiwan, 18 September 2024. REUTERS/Ann Wang
Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.


Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

22 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, 2 September 2024. (Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS)
Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang


Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

23 jam lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa