TEMPO.CO, Jakarta - Zaher Raddad, 19 tahun, dari Kota Saida, Tulkram wilayah utara Tepi Barat, pada Minggu, 25 Agustus 2024, dikonfirmasi Prisoners and Ex-Prisoners Affairs Authority sudah meninggal di rumah sakit Meir di Israel. Prisoners and Ex-Prisoners Affairs Authority adalah bagian dari Palestine Liberation Organisation, dan Palestinian Prisoners Club.
Raddad ditahan pada 23 Juli 2024, setelah tentara Israel menembaknya dan menggunakannya sebagai tameng manusia dalam operasi militer Isreal. Ketika, tentara Israel menempatkan Raddad di depan salah satu kendaraan Israel di Kota Saida.
Kematian Raddad menambah panjang daftar tahanan warga Palestina yang meninggal di penjara Israel sejak serangan 7 Oktober 2023, menjadi 23 orang. Tel Aviv tidak memberi penjelasan atas kematian Radad.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan operasi militer yang sengit di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap serangan Israel telah menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023. Sedangkan di Tepi Barat, setidaknya 641 warga Palestina tewas dan hampir 5.400 orang luka-luka di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Pernyataan dari Prisoners and Ex-Prisoners Affairs mengungkap Raddad dilarikan ke rumah sakit Meir sudah dalam kondisi kritis dan kesehatannya tidak stabil. Setelah menjalani serangkaian operasi, Raddad harus bergantung pada pernafasan buatan. Meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan, otoritas Israel masih melanjutkan penahanan pada Raddad sampai dia menghembuskan nafas terakhir pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Palestine Liberation Organisation dan Palestinian Prisoners Club mengutuk tindakan Israel dengan menyebut sebagai sebuah tindak kejahatan yang komplek mulai dari penahanan Raddad, penembakan padanya, menjadikannya sebagai tameng manusia dan masih menahannya meskipun kondisi kesehatannya sudah sangat memburuk. Kedua lembaga itu menyebut kematian pada Raddad sebagai skala kejahatan yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam perjalanan pendudukan Israel di wilayah Palestina yang melakukan genosida. Pembunuhan pada warga Palestina di sepanjang teritorial yang diduduki Palestina, masih terjadi sampai berita ini diturunkan.
Sumber: NDTV.com
Pilihan editor: Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini