TEMPO.CO, Jakarta - Rapper asal Amerika Serikat, Macklemore, mengatakan bahwa ia telah membatalkan pertunjukannya di Dubai pada Oktober sebagai bentuk protes atas dukungan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap Pasukan Dukungan Cepat (RSF), salah satu pihak yang bertikai dalam perang saudara di negara tersebut.
"Situasi saat ini di Sudan sangat mendesak, mengerikan dan hampir tidak diperhatikan secara global. Saya mengikuti jejak para penyelenggara dan aktivis Sudan yang berusaha untuk didengar," tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram pada Sabtu, menjelaskan keputusannya untuk membatalkan konser pada 4 Oktober.
"Hingga UEA berhenti mempersenjatai dan mendanai RSF, saya tidak akan tampil di sana."
Sebagai pusat politik dan pariwisata UEA yang mewah, Dubai sering menjadi tuan rumah bagi para artis dan acara olahraga internasional. Keputusan Macklemore untuk membatalkan konser karena politik negara ini sangat jarang terjadi.
Baik kementerian luar negeri UEA maupun kantor media globalnya tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan tanggapan atas keputusan pembatalan Macklemore.
Tentara Sudan secara terbuka mengkritik UEA atas dugaan dukungannya terhadap milisi RSF, saingannya dalam perang.
UEA telah menyangkal, meskipun para ahli PBB mengatakan bahwa tuduhan tersebut dapat dipercaya. Tuduhan itu muncul dalam perdebatan sengit di Dewan Keamanan PBB pada Juni.
Perang Sudan dimulai pada April 2023 ketika persaingan antara tentara dan RSF, yang sebelumnya berbagi kekuasaan setelah melakukan kudeta, berkobar menjadi perang terbuka.
Upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata, termasuk pembicaraan yang sedang berlangsung di Swiss, tidak meredakan pertempuran, dan setengah dari 50 juta penduduk Sudan kekurangan makanan.
Macklemore, artis pemenang Grammy, mengatakan dalam postingannya bahwa perang antara Israel dan Hamas di Gaza mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali bagaimana ia mendapatkan uang dan kemampuannya untuk menggunakan platform artistiknya untuk aktivisme.
"Jika saya menerima uang, sementara saya tahu bahwa hal itu tidak sesuai dengan semangat saya, apa bedanya saya dengan para politisi yang selama ini saya protes secara aktif?" tulisnya, dan mendesak para seniman lain yang dijadwalkan tampil di Dubai untuk mempertimbangkannya kembali.
Pro-Palestina
Macklemore pada Mei merilis Hind's Hall, sebuah lagu protes yang terkenal sebagai bentuk solidaritas terhadap para aktivis pro-Palestina yang menduduki kampus-kampus universitas sebagai tanggapan atas perang di Gaza.
Lagu terebut menyindir Presiden AS Joe Biden dan para petinggi politik Amerika atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap Israel.
"Darah ada di tangan Anda, Biden, kita bisa melihat semuanya," kata rapper AS tersebut dalam lagu tersebut.
"Apa yang mengancam tentang divestasi dan perdamaian?", Macklemore, yang bernama asli Benjamin Hammond Haggerty, lewat lirik yang mengacu pada seruan kepada kampus-kampus di AS untuk melepaskan diri dari Israel dan mengakhiri potensi keterlibatan dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
"Masalahnya bukan pada protesnya, tapi pada apa yang mereka proteskan/ Ini bertentangan dengan apa yang didanai oleh negara kita."
Lagu yang dirilis di akun Instagram Macklemore ini menggunakan lagu dari artis ikonik Lebanon, Fairuz, dan memuji para pengunjuk rasa pro-Palestina yang telah mendirikan perkemahan di puluhan kampus dan universitas selama beberapa minggu terakhir, sementara menghadapi tindakan keras dari polisi.
REUTERS | MIDDLE EAST EYE
Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Respons Serangan Hizbullah: Israel Bertekad Membela Diri