Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Iran: Jika Umat Islam di Dunia Bersatu, Israel Tak Akan Berani Berulah di Gaza

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPresiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel dan Amerika Serikat “tidak akan berani" melakukan kejahatan apa pun di wilayah tersebut seandainya negara-negara Muslim di dunia bersatu, dalam sebuah pernyataan yang mengutuk genosida yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza.

Pezeshkian menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah upacara pada Sabtu, 24 Agustus 2024, di tempat suci Imam Khomeini di Teheran selatan, di mana ia menegaskan kembali komitmen kabinetnya terhadap prinsip-prinsip mendiang pendiri Republik Islam pada awal Pekan Administrasi.

Menyikapi kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza, presiden Iran mempertanyakan apakah penjajah, Amerika Serikat, Eropa, atau kekuatan lain akan berani bertindak seperti itu jika umat Islam bersatu.

"Apakah Israel akan berani melakukan sesuatu di wilayah ini jika umat Islam bersatu? Tidak hanya mereka, tetapi juga AS, Eropa, dan kekuatan lainnya, dapatkah mereka melakukan semua hal ini?"

Sanksi dan Persatuan Iran

Menghadapi berbagai tantangan ekonomi di Iran yang terutama disebabkan oleh sanksi-sanksi Barat, Pezeshkian mengatakan bahwa negara ini tidak memiliki pilihan lain selain memimpin dengan persatuan dan kohesi internal.

Ia mengapresiasi persetujuan Parlemen Iran atas usulan kabinet menteri yang diajukannya, dan memujinya sebagai pesan penting dan titik awal untuk maju dengan persatuan yang komprehensif.

"Sama seperti awal Revolusi [Islam], dengan persatuan dan kekompakan rakyat, terlepas dari kenyataan bahwa seluruh dunia telah bergandengan tangan untuk membasmi revolusi namun tidak dapat menghancurkannya... Kita dapat dan harus menyelesaikan semua masalah dengan berdiri bersama," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa pendudukan Israel berusaha memecah belah masyarakat Iran, dengan semua upaya yang bertujuan untuk mengganggu persatuannya, tetapi meyakinkan bahwa "Hari ini di tempat suci Imam Khomeini, kita berjanji kita akan melanjutkan jalan ini dengan segenap kekuatan kita dan kita akan berusaha melanjutkan jalan ini sejauh yang kita bisa."

Menteri Luar Negeri yang baru saja diangkat, Abbas Araghchi, mengumumkan kesediaan Iran untuk meredakan ketegangan dengan AS dan menghidupkan kembali hubungan dengan negara-negara Eropa jika mereka menghentikan "pendekatan permusuhan" terhadap Republik Islam.

Diplomat tersebut menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Kyodo News Jepang, yang diterbitkan pada Kamis, bahwa langkah penting untuk menormalkan hubungan perdagangan dengan komunitas internasional dan meningkatkan ekonomi Iran adalah melalui pengelolaan ketegangan dengan Washington dan menghidupkan kembali hubungan dengan negara-negara Eropa, asalkan mereka memenuhi persyaratan Teheran untuk mencabut sanksi dan memulihkan perjanjian nuklir multilateral 2015.

"Dalam pidato kebijakan luar negeri saya di hadapan Majelis Permusyawaratan Islam, saya menyoroti tujuan penting pencabutan sanksi, terutama yang bersifat sepihak, melalui negosiasi yang sungguh-sungguh, terfokus, dan terikat waktu dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar negara," kata Araghchi, merujuk pada pidatonya baru-baru ini di parlemen, di mana dia mempresentasikan tujuan utamanya.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Muslim AS Tarik Dukungan terhadap Capres Kamala Harris, Sebabnya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

5 jam lalu

Sheikha Moza. Instagram/mozabintnasser
Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

Sheikha Moza, pembela hak-hak anak dan pendidikan, menyuarakan kemarahannya atas tidak adanya tindakan global terhadap kekejaman Israel atas Gaza.


Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

7 jam lalu

Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

Jumlah total staf UNRWA yang tewas dalam serangan Israel di Gaza menjadi 220 orang.


Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

9 jam lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 12 September 2024 diawali oleh kemarahan Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese


Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

14 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel ke sekolah UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. REUTERS/Abed Khaled
Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

Pasukan Israel telah mengebom sebuah sekolah UNRWA yang berubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang


Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

18 jam lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz


Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

20 jam lalu

Brendan Horsley. igis.govt.nz
Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel


Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

21 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat.


Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyesalkan penembakan terhadap aktivis HAM Amerika Aysenur Ezgi Eygi.
Jenazah Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat akan Tiba di Turki pada Jumat

Kemlu Turki melakukan segala upaya untuk memastikan pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi tidak dibiarkan begitu saja


UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

22 jam lalu

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

Enam petugas kemanusiaan UNRWA tewas dalam dua serangan udara Israel ke sebuah sekolah dan sekitarnya di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza


Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

23 jam lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menghadiri acara di Gedung Putih di Washington, AS, 3 Juni 2021. Ia menjadi wanita keturunan Asia dan kulit hitam pertama yang menjadi kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. REUTERS/Evelyn Hockstein
Kamala Harris: Dianggap Unggul Debat hingga Dukungan Taylor Swift

Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan Donald Trump telah berhadapan langsung dalam debat Pemilihan Presiden