TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov buka suara atas isu turis-turis Rusia yang dianggap kerap berulah di Bali, dalam berbagai kasus yang dilaporkan media nasional beberapa tahun belakangan. Ia mengatakan pihaknya sedang berupaya membuat warga negara Rusia yang berpelesir di Pulau Dewata untuk mengikuti peraturan yang ada.
“Saya tidak percaya pada beberapa orang, bahkan pejabat di Bali, yang mengatakan bahwa turis Rusia adalah yang terburuk, atau perilaku mereka tidak baik. Saya cukup yakin bukan hanya orang Rusia yang melakukan tindakan kriminal, yang tidak mematuhi hukum dan adat setempat di sana,” katanya saat konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024.
Sejak terjadi banjir turis asing di Bali seusai pandemi Covid-19 melandai, banyak media melaporkan wisatawan dari Rusia melanggar norma adat, menerobos aturan lalu lintas, hingga melakukan tindak pidana. Gubernur Bali I Wayan Koster sempat mengusulkan pada 2023 pencabutan layanan visa yang diterbitkan saat kedatangan (Visa on Arrival) bagi warga negara Rusia juga Ukraina. Koster mengatakan keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan maraknya laporan warga dua negara tersebut yang kerap melakukan pelanggaran hukum di Bali.
Kabar-kabar tentang para wisatawan tersebut juga pernah menuai komentar dari berbagai figur, dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Yasonna Laoly, yang baru dicopot dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tolchenov mencatat ada sekitar 40 sampai 45 ribu warga negara Rusia di Bali saat ini. Sedangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang diperbarui per 19 Februari 2024, terdapat 144.104 wisatawan dari Rusia yang datang langsung ke Bali.
Tolchenov yang baru bertugas di Indonesia selama dua bulan mengatakan turis Rusia di Bali kebanyakan adalah orang biasa yang mencoba mematuhi peraturan setempat, meski ada beberapa di antaranya yang ia sebut sebagai “kambing hitam”.
“Kami juga mencoba meyakinkan mereka untuk mengikuti semua peraturan dan ketentuan, dan jika terjadi sesuatu, tugas kami adalah memfasilitasi dan memberikan bantuan konsuler kepada mereka,” ujarnya.
Dengan banyaknya turis Rusia di Bali, pemerintah negara tersebut sedang menggodok pembukaan konsulat jenderal di Denpasar. Ia berkata telah membujuk pemerintah Rusia untuk membuka kantor perwakilan konsuler di Bali, selain satu-satunya yang berada di Jakarta, sebab tidak mudah untuk terbang ke Bali demi menyelesaikan tiap masalah warga negaranya di sana.
Tolchenov bercerita saat berbicara tentang Indonesia dengan rekan-rekannya di kampung halaman, mereka paling mengenal Bali, karena banyak yang datang ke sana untuk bertamasya dan beristirahat. “Itu berarti bahwa rekan-rekan senegara saya memiliki kesan yang sangat baik tentang Bali. Jadi, saya juga berharap bahwa orang-orang Bali akan memiliki kesan yang baik tentang rekan-rekan senegara saya tentang wisatawan Rusia,” katanya.
Pilihan editor: Miliarder Mike Lynch Hilang saat Kapal Pesiarnya Disapu Badai
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini