TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin malam bahwa serangan lintas batas terbesar di dalam hampir 2,5 tahun perang skala penuh melawan Rusia di wilayah Kursk adalah upaya untuk memaksa Moskow berdamai.
Ia menegaskan bahwa Rusia harus dipaksa untuk berdamai karena Presiden Vladimir Putin ingin berperang, dan bahwa perang akan kembali terjadi di Rusia setelah Moskow membawanya ke negara lain.
“Rusia harus dipaksa untuk berdamai jika Putin sangat ingin berperang,” kata Zelensky.
Pemimpin Ukraina, yang berbicara dalam pidato malamnya, mengatakan bahwa serangan besar-besaran lintas batas yang dilakukan Kyiv ke wilayah barat Kursk, Rusia, adalah masalah keamanan bagi Ukraina.
Dia mengatakan wilayah Sumy di timur laut Ukraina, yang terletak di seberang perbatasan wilayah Kursk, telah diserang hampir 2.100 kali oleh serangan lintas batas Rusia sejak 1 Juni.
“Rusia membawa perang ke negara lain, sekarang mereka sudah pulang. Ukraina selalu menginginkan perdamaian, dan kami pasti akan menjamin perdamaian,” katanya.
Komandan utama Ukraina mengatakan pada Senin bahwa Kyiv menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Kursk di Rusia.
Penjabat gubernur wilayah Kursk Rusia, Alexei Smirnov, mengatakan Ukraina menguasai 28 permukiman, dan serangan tersebut memiliki radius sekitar 12 km dan lebar 40 km. Invasi itu memaksa 100 ribu warga Rusia mengungsi.
Pilihan Editor: Ukraina Klaim Kuasai 1.000 Km Persegi Wilayah Kursk, Invasi Terbesar sejak Perang dengan Rusia
REUTERS