TEMPO.CO, Jakarta - Komandan utama Ukraina mengatakan pada Senin bahwa Kyiv menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Kursk di Rusia. Ini menjadi komentar publik pertamanya sejak Ukraina melancarkan serangan lintas batas terbesar dalam hampir 2,5 tahun perang skala penuh melawan Rusia.
Ketika Rusia masih berjuang untuk menghalau serangan tersebut tujuh hari setelah serangan dimulai, Presiden Volodymyr Zelensky menerbitkan klip video Oleksandr Syrskyi, panglima angkatan bersenjatanya, yang menyampaikan laporan tentang pertempuran tersebut.
“Kami terus melakukan operasi ofensif di wilayah Kursk. Saat ini, kami menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Federasi Rusia,” kata Zelensky yang untuk pertama kali mengakui invasi ke Kursk yang digelar pada 6 Agustus lalu.
Zelensky mengatakan pertemuan para pejabat tingkat tinggi telah memerintahkan persiapan “rencana kemanusiaan” untuk wilayah tersebut.
Penjabat gubernur wilayah Kursk Rusia, Alexei Smirnov, mengatakan Ukraina menguasai 28 permukiman, dan serangan tersebut memiliki radius sekitar 12 km dan lebar 40 km. Invasi itu memaksa 100 ribu warga Rusia mengungsi.
Dalam sebuah pernyataan, pemimpin Ukraina mengatakan kementerian pertahanan dan diplomat telah diperintahkan untuk menunjukkan daftar “tindakan yang diperlukan” yang diperlukan untuk mendapatkan izin dari sekutu Barat Kyiv, agar dapat menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mendesak Paris pada Senin pagi untuk mencabut larangan serangan senjata Barat terhadap sasaran militer di Rusia. Ini terjadi selama percakapan telepon dengan timpalannya dari Prancis Sebastien Lecornu, menurut laporan Ukraina.
Pilihan Editor: Ukraina Tuding Rusia Serang Supermarket di Donetsk , 12 Orang Tewas dan 44 Terluka
SKY NEWS | AL ARABIYA