Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Ketua KPU Filipina Hadapi Dakwaan di AS, Terima Suap Mesin Pemungutan Suara

Reporter

image-gnews
Andres Bautista. FOTO/youtube
Andres Bautista. FOTO/youtube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan ketua komisi pemilihan umum (KPU) Filipina didakwa oleh juri agung federal Amerika Serikat di Florida pada Kamis. Andres "Andy" Bautista diduga menerima suap dari sebuah perusahaan yang menyediakan mesin pemungutan suara untuk pemilihan umum negara itu pada 2016.

Pria berusia 60 tahun itu menghadapi satu tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang dan tiga tuduhan pencucian uang internasional atas instrumen moneter, kata Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan.

Tiga eksekutif perusahaan mesin pemungutan suara juga didakwa atas peran mereka dalam "skema dugaan suap dan pencucian uang untuk mempertahankan dan memperoleh bisnis yang terkait dengan pemilihan umum Filipina 2016", katanya.

Departemen Kehakiman AS tidak mengidentifikasi perusahaan tersebut tetapi salah satu dari tiga eksekutif yang didakwa adalah Roger Alejandro Pinate Martinez, 49 tahun, seorang warga negara Venezuela dan penduduk Florida yang merupakan salah satu pendiri Smartmatic.

Dakwaan tersebut menuduh bahwa antara 2015-2018, Pinate, Jorge Miguel Vasquez, 62 tahun, dan yang lainnya membayar suap sebesar US$1 juta kepada Bautista.

Pinate dan Vasquez masing-masing didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melanggar Undang-Undang Praktik Korupsi Asing.

Seperti Bautista, Pinate, Vasquez, dan Elie Moreno, 44 tahun, warga negara ganda Venezuela dan Israel, juga didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang dan tiga tuduhan pencucian uang internasional atas instrumen moneter.

Komisi Pemilihan Umum Filipina melarang Smartmatic tahun lalu untuk mengajukan penawaran kontrak pemilu, tetapi pengadilan tertinggi negara itu membatalkan larangan tersebut pada April.

Bautista, yang mengepalai komisi pemilihan umum dari 2015-2017, memberikan Smartmatic kontrak senilai US$199 juta untuk memasok 94.000 mesin pemungutan suara kepada Filipina dalam pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan oleh Rodrigo Duterte.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia membantah melakukan kesalahan, menulis di X bahwa ia "tidak meminta atau menerima uang suap dari Smartmatic atau entitas lain".

Departemen Kehakiman dan Kantor Kejaksaan AS tidak menanggapi pertanyaan mengenai apakah Bautista berada dalam tahanan AS.

Dalam sebuah pernyataan, Smartmatic mengonfirmasi dua karyawannya telah didakwa, dengan mengatakan bahwa "terlepas dari kebenaran tuduhan tersebut dan sementara karyawan kami yang dituduh tetap tidak bersalah sampai terbukti bersalah, kami telah menempatkan kedua karyawan tersebut pada cuti, efektif segera".

"Tidak ada dugaan penipuan pemilih dan Smartmatic tidak didakwa," kata perusahaan itu.

"Para pemilih di seluruh dunia harus yakin bahwa pemilu yang mereka ikuti diselenggarakan dengan integritas dan transparansi tertinggi. Inilah nilai-nilai yang dianut Smartmatic," imbuhnya.

Smartmatic telah mengajukan gugatan terhadap Fox News dan sekutu mantan presiden Donald Trump, termasuk mantan wali kota New York Rudy Giuliani, atas klaim palsu bahwa mesinnya digunakan untuk memanipulasi hasil pemilu AS 2020.

Pilihan Editor: Tentara Filipina dan Amerika Serikat Latihan Militer Gabungan

CNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

4 jam lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

Topan Yagi mendatangkan malapetaka di Vietnam utara, Hainan di Cina, dan Filipina, yang merenggut puluhan nyawa.


Israel Lumpuh, 750.000 Pengunjuk Rasa Tuntut Kesepakatan Pembebasan Tawanan

5 jam lalu

Seorang wanita meniup terompet saat demonstrasi menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera di Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 September 2024. REUTERS/Florion Goga
Israel Lumpuh, 750.000 Pengunjuk Rasa Tuntut Kesepakatan Pembebasan Tawanan

Kekecewaan meluap ketika ratusan ribuan warga Israel memprotes kegagalan pemerintah dalam mengamankan pembebasan tawanan di Gaza.


Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

5 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media
Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

Turki berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah Aysenur Ezgi Eygi, aktivis HAM Turki-Amerika Serikat yang dibunuh tentara Israel di Tepi Barat


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

6 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

7 jam lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

10 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 25 September 2019. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

Mantan kandidat presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia, telah meninggalkan negaranya dan memperoleh suaka di Spanyol


4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

14 jam lalu

Guru Palestina Israa Abu Mustafa, yang mendirikan tenda kelas di atas reruntuhan rumahnya di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 4 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

Empat warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Amr Ibn Al-As di Gaza utara


KPU Bilang 41 Daerah Memiliki Calon Tunggal, Berikut Usulan Jika Kotak Kosong Menang

16 jam lalu

Ilustrasi kotak kosong. kpu.go.id
KPU Bilang 41 Daerah Memiliki Calon Tunggal, Berikut Usulan Jika Kotak Kosong Menang

KPU menyebut 41 daerah yang berpotensi melawan kotak kosong dalam Pilkada 2024. Lantas, apa yang terjadi, jika kotak kosong menang?


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

17 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

18 jam lalu

Tangkapan layar dari video pendek yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Petugas tampak membawa sejumlah tas-tas belanjaan mewah tanpa melewati pemeriksaan Bea Cukai. (Sumber: Twitter)
Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.