Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan Inggris: Demonstrasi Anti Imigran dan Anti Islam Dipicu Hasutan di...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Para pengunjuk rasa melemparkan kembang api saat kerusuhan berlanjut hingga malam di Liverpool, Inggris, 3 Agustus 2024. REUTERS/ Belinda Jiao
Para pengunjuk rasa melemparkan kembang api saat kerusuhan berlanjut hingga malam di Liverpool, Inggris, 3 Agustus 2024. REUTERS/ Belinda Jiao
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad lalu, selama lokakarya tari dan yoga bertema Taylor Swift di sebuah pusat komunitas di Southport, Inggris, tiga gadis muda ditikam hingga tewas oleh tersangka berusia 17 tahun, Axel Rudakubana. Informasi palsu di media sosial mengklaim tersangka adalah seorang imigran Muslim dan buntutnya kerusuhan Inggris.

Kerusuhan tersebut terjadi menyusul penyebaran cepat informasi palsu di media sosial bahwa tersangka penusukan adalah seorang migran Islam radikal, dengan pengunjuk rasa anti-imigran turun ke Southport dari tempat lain, menyerang polisi dan menargetkan sebuah masjid.

Sekitar 90 orang ditangkap setelah bentrokan pecah di demonstrasi sayap kanan di sejumlah tempat termasuk Liverpool, Manchester, Bristol, Blackpool dan Hull, serta Belfast di Irlandia Utara.

Dalam beberapa kejadian, perusuh melemparkan batu bata, botol dan suar ke arah polisi, melukai beberapa petugas, menjarah dan membakar toko-toko, sementara demonstran meneriakkan hinaan anti-Islam saat mereka bentrok dengan demonstran kontra.

Kekerasan tersebut adalah yang terburuk yang pernah terjadi di Inggris sejak musim panas tahun 2011, ketika kerusuhan meluas terjadi menyusul pembunuhan seorang pria ras campuran oleh polisi di London utara.

"Kami telah mengalami kerusuhan dan bentrokan semacam ini, tetapi kerusuhan tersebut terjadi di beberapa wilayah tertentu di negara ini. Kini, kerusuhan tersebut melanda kota-kota besar dan kecil," kata Tiffany Lynch dari Federasi Kepolisian Inggris dan Wales.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengatakan bahwa kerusuhan itu bukanlah protes yang sah, dan menyatakan bahwa itu adalah kekacauan kriminal yang jelas didorong oleh kebencian sayap kanan sebelum menambahkan peringatan kepada perusahaan teknologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok kampanye Hope Not Hate mengatakan bahwa kerusuhan di Southport pada hari Selasa terjadi setelah serangan informasi palsu seputar serangan itu, sebagian besar disebarkan oleh akun-akun sayap kanan daring.

Tersangka berusia 17 tahun itu awalnya tidak disebutkan namanya karena aturan mengenai anak-anak yang didakwa melakukan kejahatan, sebelum hakim memutuskan bahwa media dapat menyebutkan namanya sebagai Axel Rudakubana. Dia akan berusia 18 tahun minggu depan dan polisi mengatakan dia lahir di Cardiff.

Keir Starmer memperingatkan perusahaan media sosial bahwa mereka harus menegakkan hukum yang melarang hasutan kekerasan daring setelah misinformasi seputar penusukan massal yang fatal awal minggu ini memicu adegan kekerasan.

"Saya juga ingin mengatakan kepada lembaga media sosial besar, dan mereka yang mengelolanya, bahwa kekacauan yang disertai kekerasan jelas-jelas terjadi secara daring, itu juga merupakan kejahatan. Itu terjadi di tempat Anda, dan hukum harus ditegakkan di mana-mana," katanya dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan bahwa ada "keseimbangan yang harus dicapai" dalam menangani platform semacam itu.

REUTERS I CNA I AL JAZEERA
Pilihan editor: 5 Hal Tentang Kerusuhan Inggris

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

22 jam lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

4 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

4 hari lalu

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 8 September 2024. MTQ Nasional ke-30 yang bertema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara itu diikuti 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dari 35 provinsi yang akan mengikuti delapan cabang perlombaan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan di mana setiap orang kini bisa menjadi wartawan pelapor informasi


Jurgen Klopp Kembali Jadi Pelatih Borussia Dortmund untuk Pertandingan Testimonial

4 hari lalu

Jurgen Klopp. Instagram/Bvb09
Jurgen Klopp Kembali Jadi Pelatih Borussia Dortmund untuk Pertandingan Testimonial

Jurgen Klopp dikatakan bertekad untuk beristirahat setidaknya selama 12 bulan dari permainan setelah meninggalkan Liverpool pada musim panas.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

7 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.


X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

7 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

Media sosial X milik Elon Musk meluncurkan fitur edit pesan untuk pengguna iOS


Mengenal Perry Ng, yang Menjalani Proses Naturalisasi untuk Bergabung Timnas Singapura

8 hari lalu

Perry Ng. Instagram/@Busterng
Mengenal Perry Ng, yang Menjalani Proses Naturalisasi untuk Bergabung Timnas Singapura

Timnas Singapura memproses naturalisasi Perry Ng. Ia mengikuti pemusatan latihan September 2024


Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

10 hari lalu

Foto ilustrasi sosial media. Dok. Freepik
Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

Kampanye p0litik di media sosial menjadi salah satu metode paling ampuh di era serba digital saat ini.