“Koresponden yang terbunuh itu mengatakan saat itu bahwa pasukan Israel menahannya bersama jurnalis lain dan memaksa mereka untuk berbaring tengkurap saat mereka ditutup matanya dan tangannya diikat selama beberapa jam,” kata Al Jazeera.
Israel telah membunuh 165 jurnalis di Gaza sejak awal pertempuran, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Reporters Without Borders telah mengutuk pembunuhan al-Ghoul dan al-Rifi.
“Jurnalis adalah warga sipil dan tidak boleh menjadi sasaran. Israel harus menjelaskan mengapa dua jurnalis Al Jazeera lainnya terbunuh dalam apa yang tampaknya merupakan serangan langsung,” kata Direktur Utama CPJ Jodie Ginsberg dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.480 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur wilayah kantong yang terkepung itu.
Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang warga setempat. Pihak Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Petinggi Hamas dan Hibullah Dibunuh, Netanyahu Umumkan Israel Siaga Tinggi