TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengecam pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS pada Rabu, 24 Juli 2024 sebagai pidato “terburuk” dari pejabat asing yang pernah bicara di Kongres. Pelosi, tokoh berpengaruh dalam Partai Demokrat, bergabung dengan puluhan anggota parlemen yang memboikot atau menolak hadir di pidato Netanyahu.
“Presentasi Benjamin Netanyahu di DPR hari ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang pernah diundang dan mendapat kehormatan untuk berpidato di Kongres Amerika Serikat,” katanya di media sosial X, Rabu.
Pelosi melewatkan pidato tersebut untuk bertemu dan mendengarkan para anggota keluarga sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza, juga kerabat orang-orang yang tewas dalam serangan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Pelosi berbagi di X, “Banyak dari kita yang mencintai Israel menghabiskan waktu hari ini untuk mendengarkan warga Israel yang keluarganya menderita setelah serangan teror dan penculikan Hamas pada tanggal 7 Oktober.”
“Keluarga-keluarga ini meminta kesepakatan gencatan senjata yang akan memulangkan para sandera – dan kami berharap Perdana Menteri akan meluangkan waktunya untuk mencapai tujuan tersebut,” tulisnya.
Pernyataan dari Pelosi menyorot kesenjangan yang semakin besar antara Netanyahu dan Partai Demokrat. Partai itu semakin kritis terhadap Netanyahu karena ia tampak ragu-ragu untuk mengegolkan kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas yang didukung oleh Presiden Joe Biden.
Selain Pelosi, sejumlah tokoh Demokrat lainnya juga melewatkan pidato Netanyahu. Anggota kongres Becca Balint, dalam pernyataannya, mengatakan Netanyahu seharusnya tidak disambut di Amerika Serikat. “Pidatonya di Kongres tidak akan memajukan tujuan perdamaian dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina, melainkan berfungsi sebagai distraksi dari kegagalan kepemimpinan Perdana Menteri,” tulisnya.