Berpuluh-puluh Tahun di Hamas
Lahir dengan nama Mohammad Masri pada 1965 di Kamp Pengungsian Khan Younis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948, pemimpin militan ini dikenal sebagai Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas pada saat Intifada pertama, atau pemberontakan Palestina, yang dimulai pada 1987.
Dia ditangkap oleh Israel pada tahun 1989 dan menghabiskan sekitar 16 bulan dalam tahanan, kata sumber Hamas.
Deif memiliki gelar sarjana sains dari Universitas Islam di Gaza, di mana ia belajar fisika, kimia dan biologi. Dia mengepalai komite hiburan universitas dan tampil di atas panggung komedi.
Sumber-sumber Hamas mengatakan bahwa Deif kehilangan satu matanya dan mengalami luka serius di salah satu kakinya dalam salah satu percobaan pembunuhan yang dilakukan Israel di masa lalu. Kelangsungan hidupnya saat menjalankan sayap bersenjata Hamas membuatnya dipandang sebagai pahlawan rakyat oleh sebagian warga Palestina.
Istri, anak laki-laki berusia 7 bulan, dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun terbunuh oleh serangan udara Israel pada tahun 2014.
Pada Mei, jaksa penuntut Mahkamah Pidana Internasional mengatakan bahwa ia telah meminta surat perintah penangkapan untuk Deif, Sinwar dan seorang tokoh Hamas lainnya atas serangan tersebut, dan untuk Netanyahu serta kepala pertahanannya atas tanggapan Israel. Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk melenyapkan Hamas.
Baik Israel maupun Hamas menolak tuduhan ICC dan mengatakan bahwa mereka keberatan dengan cara pengumuman permintaan tersebut pada hari yang sama yang seolah-olah menyamakan mereka satu sama lain - meskipun mereka menghadapi tuduhan yang berbeda.
REUTERS
Pilihan Editor: Serangan Israel Tewaskan 71 Warga Gaza, Hamas Bantah Komandannya di Lokasi Pembantaian