TEMPO.CO, Jakarta - Seruan-seruan semakin banyak bermunculan agar Presiden AS Joe Biden mengundurkan diri sebagai kandidat dari Partai Demokrat, setelah penampilannya yang buruk dalam debat presiden melawan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump. Terakhir, George Clooney yang dikenal sebagai donator besar Demokrat, menyerukan Biden untuk mundur.
Presentasi presiden berusia 81 tahun ini yang tersendat-sendat pada debat 27 Juni lalu telah memicu pertanyaan dan keraguan akan kemampuannya untuk memimpin selama empat tahun ke depan. Selama debat, Biden tampak kehilangan arah dan terkadang terlihat kelelahan atau bingung.
Namun, siapa nama yang bisa menggantikannya dan bagaimana peluang mereka bersaing dengan Trump?
Michelle Obama
Beberapa orang telah mengajukan Michelle Obama sebagai calon yang mungkin, namun mantan ibu negara ini berulang kali mengatakan "tidak". Namun, 50 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan memilih Obama jika ia mencalonkan diri, membuatnya unggul tujuh poin dari Trump.
Kamala Harris: Wakil Presiden Harris, 59 tahun, adalah pengganti langsung untuk Biden dan kemungkinan besar menjadi kandidat teratas. Sebagai seorang mantan jaksa dan senator California, Harris dapat menarik perhatian para pemilih muda, serta para pendukung dari komunitas kulit hitam dan komunitas minoritas lainnya (dia adalah keturunan India dan Jamaika).
Sebagai pendukung vokal hak-hak aborsi, ia juga dapat menarik lebih banyak pemilih perempuan. Perwakilan Adam Schiff mengatakan kepada para wartawan bahwa ia merasa Harris akan menang "dengan telak" jika ia mencalonkan diri. Namun, peringkat persetujuan Harris tidak jauh lebih tinggi dari Biden atau Trump. Dalam jajak pendapat Ipsos, 43 persen pemilih mengatakan bahwa mereka akan memilih Harris. Jajak pendapat lain dari 538 menempatkan peringkat persetujuan Harris di angka 37 persen.
Gavin Newsom: Gubernur Newsom dari California telah lama menjadi pengganti kampanye Biden-Harris dan baru-baru ini berkampanye untuk pasangan ini di negara bagian Michigan dan Pennsylvania. Newsom, yang sebelumnya menyuarakan ambisi untuk maju dalam pemilu 2028, kini digadang-gadang sebagai calon pengganti Biden. Beberapa pihak juga menunjuk pada potensi pasangan Harris-Newsom pada November. Jajak pendapat Ipsos menempatkannya di angka 39 persen.