Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilema Permintaan Surat Penangkapan ICC untuk Israel bagi Jerman

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPara pejabat Jerman menolak untuk membandingkan Hamas dengan Israel setelah jaksa penuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) meminta para hakim untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pemimpin kelompok militan Palestina tersebut.

Permintaan tersebut menimbulkan kebingungan bagi Jerman, anggota ICC yang memiliki kebijakan lama untuk mendukung "tatanan internasional berbasis aturan". Sementara, dukungannya terhadap Israel didasarkan pada sejarah.

Jika pengadilan benar-benar mengeluarkan surat perintah tersebut, Jerman, seperti anggota ICC lainnya, akan memiliki kewajiban hukum untuk menangkap Netanyahu jika ia memasuki negara itu, meskipun anggota-anggota ICC telah menentang surat perintah ICC di masa lalu.

"Tuduhan kepala jaksa penuntut itu serius dan harus dibuktikan," ujar seorang juru bicara pemerintah Jerman pada Selasa, 21 Mei 2024.

Jerman beranggapan bahwa sistem demokrasi dan supremasi hukum Israel, dengan lembaga peradilannya yang kuat dan independen, akan menjadi pertimbangan para hakim dalam memutuskan apakah akan mengeluarkan surat perintah penangkapan, kata juru bicara tersebut.

"Kami berbicara tentang pengajuan surat perintah penangkapan dan bukan tentang mengeluarkannya," kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada Selasa dalam sebuah konferensi pers dengan mitranya dari Lithuania di Palanga.

"Saya pikir sudah jelas bahwa hal itu akan membuat kami berada dalam dilema yang nyata... Kami sedang menunggu keputusannya," katanya.

Pemerintah Jerman yang berturut-turut telah mempertimbangkan dukungan tanpa syarat untuk Israel sebagai masalah "Staatsraeson", atau kepentingan nasional, setelah pembunuhan jutaan orang Yahudi oleh Jerman selama Holocaust Nazi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jerman telah menghadapi kecaman, terutama dari komunitas Muslimnya yang berjumlah jutaan orang, karena keengganannya untuk mengkritik serangan Israel ke Gaza, menyusul serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel pada tanggal 7 Oktober. Mereka hanya berulang-ulang menyatakan bahwa Israel memiliki "hak untuk membela diri", sambil mengingatkan Israel akan perlunya mematuhi hukum hak asasi manusia.

Surat perintah penangkapan terhadap pejabat pemerintah Israel dapat mengadu komitmen Jerman terhadap supremasi hukum dengan kepentingan nasionalnya.

"Staatsraeson (kepentingan nasional) Jerman kini sedang diuji - tidak ada kata tidak," tulis Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor, di media sosial.

"Pernyataan publik bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri akan kehilangan kredibilitasnya jika tangan kami terikat segera setelah kami membela diri."

REUTERS

Pilihan Editor: 4 Nama Terkenal yang Menjadi Buronan Kejahatan Perang ICC, termasuk Putin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teh Pucuk Harum Menjadi Official Tea Partner Europhoria Piala Eropa 2024

17 jam lalu

Teh Pucuk Harum, turut menyemarakkan perhelatan Europhoria Piala Eropa 2024 sebagai official tea partner siaran.
Teh Pucuk Harum Menjadi Official Tea Partner Europhoria Piala Eropa 2024

Teh Pucuk Harum jadi official tea partner Europhoria Piala Eropa 2024 yang akan digelar di Jerman, 15 Juni hingga 15 Juli 2024.


Menteri Pendidikan Jerman Didesak Mengundurkan Diri karena Dituduh Menolak Unjuk Rasa Pro-Palestina

20 jam lalu

Wanita memegang plakat saat orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, di Frankfurt, Jerman. Kai Pfaffenbach/Reuters
Menteri Pendidikan Jerman Didesak Mengundurkan Diri karena Dituduh Menolak Unjuk Rasa Pro-Palestina

Menteri Pendidikan Jerman didesak mengundurkan diri karena berupaya memberikan sanksi kepada mahasiswa yang mendukung unjuk rasa pro-Palestina.


Survei: Mayoritas Pemilih Lebih Suka Benny Gantz Jadi Perdana Menteri Israel

1 hari lalu

Pemimpin partai Biru dan Putih, Benny Gantz terlihat saat ia tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen Israel di sebuah tempat pemungutan suara di Rosh Ha'ayin, Israel 17 September 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]
Survei: Mayoritas Pemilih Lebih Suka Benny Gantz Jadi Perdana Menteri Israel

Jika pemilu Israel dilakukan sekarang, pemilih lebih suka Benny Gantz menjadi perdana menteri dibandingkan Benjamin Netanyahu.


Berselancar Menentang Ombak Sungai di Tengah Kota Munchen Jerman

1 hari lalu

Seorang wisatawan berselancar di Eisbach Wave, Sungai Eisbach, Munchen, Jerman (Instagram/@eisbachwelle.official)
Berselancar Menentang Ombak Sungai di Tengah Kota Munchen Jerman

Di antara banyak atraksi wisata di Munchen, satu yang tak boleh dilewatkan adalah berselancar di Sungai Eisbach.


Jerman vs Skotlandia di Laga Pembuka Euro 2024 Malam Ini, Toni Kroos Bicara Soal Tekanan Main di Kandang

1 hari lalu

Toni Kroos. REUTERS
Jerman vs Skotlandia di Laga Pembuka Euro 2024 Malam Ini, Toni Kroos Bicara Soal Tekanan Main di Kandang

Toni Kroos mengajak rekan-rekannya di Timnas Jerman untuk menikmati kesempatan langka bermain di turnamen besar Euro 2024 di kandang.


7 Fakta Unik tentang Munchen Jerman, Tuan Rumah Laga Pertama Euro 2024

1 hari lalu

Sejumlah gadis mengikuti acara minum bir di tenda Hofbraeuhaus saat pembukaan Oktoberfest 2015 di Munich, Jerman, 19 September 2015. Festival minum bir terbesar di dunia ini mampu mengundang jutaan wisatawan ke Munich. Johannes Simon/Getty Images
7 Fakta Unik tentang Munchen Jerman, Tuan Rumah Laga Pertama Euro 2024

Terkenal dengan sejarahnya yang kaya, Oktoberfest, bir, dan sepak bola, Munchen adalah salah satu tujuan paling populer di Jerman.


Mantan Jenderal Israel: Perang Gaza 'Tidak Ada Gunanya', Netanyahu Harus Mundur

2 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Mantan Jenderal Israel: Perang Gaza 'Tidak Ada Gunanya', Netanyahu Harus Mundur

Mantan Mayor Jenderal Israel, Itzhak Brik, kembali mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya, minta mereka mundur.


Benarkah Hamas Hambat Upaya Gencatan Senjata seperti yang Dituduhkan AS?

2 hari lalu

Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal PIJ Ziad al-Nakhalah membahas tanggapan faksi-faksi Palestina terhadap usulan AS mengenai gencatan senjata di Gaza. (Kantor Media Hamas)
Benarkah Hamas Hambat Upaya Gencatan Senjata seperti yang Dituduhkan AS?

Hamas dituding AS sebagai penghalang proses gencatan senjata yang sudah disepakati di Dewan Keamanan PBB.


Interpol Tangkap DPO Kasus Ferienjob Enik Waldknig Saat Berlibur di Italia

2 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Interpol Tangkap DPO Kasus Ferienjob Enik Waldknig Saat Berlibur di Italia

Interpol menangkap Enik Waldknig, WNI di Jerman tersangka kasus ferienjob, saat berlibur di Italia.


Denmark Larang Ramen Korea Selatan: Terlalu Pedas!

3 hari lalu

Mie instan populer Korea Selatan.
Denmark Larang Ramen Korea Selatan: Terlalu Pedas!

Badan Pengawas Makanan dan Hewan Denmark mengingatkan kembali mie instan Samyang asal Korea Selatan karena terlalu pedas