TEMPO.CO, Jakarta - The Free University of Brussels di Belgia pada Rabu, 8 Mei 2024, mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence dengan dua institusi dari Israel. Palestinian Information Centre mengkonfirmasi keputusan Free University of Brussels itu, yang didasarkan pada kondisi warga Palestina di Gaza akibat serangan Israel.
Dalam pernyataannya, The Free University of Brussels menjelaskan keputusan untuk menarik diri dari kerja sama dari proyek ilmu pengetahuan itu diambil setelah dilakukan sebuah evaluasi oleh Ethics Committee. Keputusan diambil menyusul perkembangan terbaru di Gaza. Pihak Ethics Committee juga melakukan sebuah evaluasi yang komprehensif pada seluruh proyek penelitian yang melibatkan mitra-mitranya di Israel.
The Free University of Brussels tidak punya kerja sama bilateral dengan Israel. Sebaliknya, pihak kampus sudah bertekad akan melanjutkan kemitraan dengan institusi-institusi di Palestina. Sejumlah mahasiswa di The Free University of Brussels ikut berunjuk rasa menentang operasi militer Israel di Gaza. Unjuk rasa pro-Palestina menyebar di Amerika Serikat dan Eropa
Sebelumnya Empat universitas di Norwegia pada Februari 2024 memutuskan hubungan dengan perguruan tinggi Israel yang mereka anggap terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023. Oslo Metropolitan University (OsloMet), Universitas Bergen, Universitas Norwegia Tenggara, dan Sekolah Arsitektur Bergen telah menghentikan kolaborasi dengan universitas-universitas Israel. Salah satu universitas yang mengambil tindakan, OsloMet, telah menyatakan berakhirnya hubungannya dengan Universitas Haifa dan berkomitmen untuk tidak melakukan kolaborasi baru dengan perguruan tinggi Israel yang terlibat dalam perang.
Mereka juga berjanji untuk menghentikan kontrak pengadaan dengan vendor yang berafiliasi dengan militer Israel atau pemukiman ilegal. Universitas Norwegia Tenggara mengikutinya, memutuskan hubungan dengan Universitas Haifa dan Hadassah Academic College.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini