TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan lalu, masyarakat dunia dihebohkan oleh peristiwa penusukan massal yang menyebabkan kematian 6 orang di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di timur Sydney, Australia. Seorang pria dilaporkan melakukan penyerangan terhadap 9 orang yang berada di sebuah pusat perbelanjaan di dekat wilayah Pantai Bondi pada Sabtu,13 April 2024 sore.
Dilansir dari CNN, insiden penusukan berakhir ketika petugas menembak mati pelaku, Joel Cauchi, di tempat kejadian setelah mengejarnya melewati mal. Penembakan itu terjadi saat ratusan orang berusaha melarikan diri.
Selain 6 korban yang tewas, 12 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan ini. Menurut Menteri Kesehatan New South Wales, Ryan Park, delapan orang masih dirawat di rumah sakit pada hari Senin dalam kondisi dari kritis hingga stabil, sementara empat orang telah dipulangkan dalam 24 jam terakhir.
Kepolisian Australia menyatakan pelaku yang melakukan penusukan terhadap enam tersebut kemungkinan menargetkan wanita. Di antara para korban yang tewas, lima di antaranya adalah wanita dalam serangan yang dilakukan oleh Joel Cauchi.
Komisaris Polisi New South Wales Karen Webb mengatakan kepada ABC Breakfast News pada Senin bahwa meskipun polisi belum mengetahui motivasi penyerang, fakta bahwa dia tampaknya menargetkan wanita “tentu saja menjadi pertanyaan bagi kami.”
Dilansir dari Reuters, pada Minggu, 21 April 2024, massa berkumpul di Pantai Bondi untuk memperingati 6 orang korban yang terbunuh. Ratusan orang berkumpul, menyalakan lilin saat dan menyanyikan himne matahari terbenam
"Kami berpikir bahwa semua orang masih berjuang untuk mengatasi kekosongan dalam kehidupan mereka di mana seseorang yang mereka sayangi seharusnya berada," ujar Perdana Menteri Antony Albanese kepada para hadiri.
"Kepada keluarga dan teman-teman yang berada di sini bersama kami, dan kepada semua yang berada bersama kami dalam semangat, ketahuilah ini - bahwa setiap warga Australia memikirkan Anda."
“Menurut saya suasananya cukup menenangkan, santai saja dan penuh pengertian,” kata Mona Lemoto yang hadir dalam acara tersebut. Ada banyak hubungan dan sangat menghormati keluarga dan komunitas."
Media lokal mengatakan Amy Scott, petugas polisi yang menembak mati penyerang, juga hadir bersama politisi dan pemimpin masyarakat dalam acara tersebut.
Menurut Channelnewsasia, pembunuhan tersebut mengejutkan banyak warga Australia yang sebagian besar tidak terbiasa dengan kejahatan kekerasan tersebut.
"Ketika saya mendengar ini saya menangis. Karena ini hal baru bagi kami. Kami jarang mengalami hal ini. Ini mengejutkan," kata pemilik kafe lokal berusia 56 tahun, Daniela Pontidas.
Paul Inggall, salah satu warga, mengatakan dia berada di Bondi Junction pada pagi hari beberapa jam sebelum serangan penusukan. “Hal-hal seperti ini tidak sering terjadi di Australia, namun jika terjadi, saya rasa dampaknya sangat besar,” katanya. “Saya pikir ini benar-benar menggerakkan komunitas, jadi saya ingin menjadi bagian darinya.”
Pilihan editor: Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia