Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Hamas Vs Israel Meluas Libatkan Hizbullah di Suriah, Samakah dengan Hizbullah di Lebanon?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Militer Israel mempersiapkan peluru Howitzer self-propelled saat akan menyerang ke arah wilayah Lebanon di perbatasan Israel-Lebanon pada 6 Agustus 2021.Hizbullah Lebanon menembakkan 10 roket ke Israel dan menyebut aksi ini merupakan pembalasan serangan udara Israel beberapa hari lalu.  REUTERS/Gil Eliyahu
Militer Israel mempersiapkan peluru Howitzer self-propelled saat akan menyerang ke arah wilayah Lebanon di perbatasan Israel-Lebanon pada 6 Agustus 2021.Hizbullah Lebanon menembakkan 10 roket ke Israel dan menyebut aksi ini merupakan pembalasan serangan udara Israel beberapa hari lalu. REUTERS/Gil Eliyahu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin, 23 Oktober 2023, Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan meluasnya perang Hamas vs Israel. Hal tersebut dikemukakan setelah Israel membombardir Gaza tanpa henti.

Aksi Israel menjadikan negara-negara Timur Tengah lainnya bereaksi. Misalnya Hizbullah di Lebanon yang segera meluncurkan rudal anti-tank dan roket ke Israel.

Dalam kenyataan konflik tersebut, Israel tidak hanya menyerang Gaza. Namun, negara-negara lain pun turut diserangnya. Misalnya Suriah yang dihantam rudal Israel pada Ahad, 22 Oktober 2023, tepatnya di Bandara Internasional Damaskus dan Aleppo.

Serangan tersebut menyebabkan 2 korban tewas dan bandara yang tidak dapat digunakan. 

Begitulah negara-negara yang menjadi basis Hizbullah dijadikan target serangan lainnya oleh Israel. Hizbullah yang diketahui orang banyak adalah kelompok milisi yang berbasis di Lebanon. Namun, ternyata kelompok dengan nama yang sama juga ada di Suriah. Apakah mereka berbeda? 

Dilansir dari Council on Foreign Relations (CFR), Hizbullah memang berbasis di Lebanon Selatan. Namun, kelompok ini beraliansi jangka panjang dengan Iran dan Suriah. Bahkan dalam Perang Saudara Suriah, mereka bersama Iran dan Rusia mendukung rezim Assad yang sedang berkonflik. Hal tersebut menjadi tidak aneh kalau ada mobilisasi anggota kelompoknya ke berbagai wilayah Timur Tengah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada dasarnya Hizbullah di Timur Tengah tetap sama dengan yang ada di Lebanon. Persebarannya merupakan bentuk nyata atas komitmen kerja sama dengan negara terkait, utamanya mengenai pencegahan pengaruh Barat di Timur Tengah. Dengan sebarannya dan serangannya yang berani kepada Israel, dapat dilihat bahwa Hizbullah adalah kelompok yang kuat dan berpengaruh dalam Geopolitik Timur Tengah. 

Pengaruh tersebut menjadi begitu besar sebab salah satu faktornya adalah kepemilikan aset dan pengelolaannya yang baik. Diketahui bahwa Hizbullah memiliki layanan kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan yang tidak pandang latar belakang. Semua orang dapat bergabung dan merasakan manfaatnya. Di sisi lain,

The International Institute for Strategic Studies menduga bahwa pada tahun 2020 kekuatan militer Hizbullah mencakup 20 ribu pejuang aktif dan 20 ribu pejuang cadangan yang dipersenjatai dengan senjata kecil, tank, drone, roket jarak jauh, dan sebagainya.

Pengaruhnya tidak hanya dalam wilayah Geopolitik Timur Tengah saja. Hal tersebut terlihat dari kekhawatiran AS di awal pada minggu ini. Bahkan jauh sebelum itu Pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNFIL) sudah lebih dulu dikerahkan untuk mendorong pelucutan senjata Hizbullah pada tahun 1978. Namun, pada kenyataannya Hizbullah tetap eksis sampai sekarang, termasuk tersenggol dalam perang Hamas vs Israel.  

M. ROBY SEPTIYAN | NABILA AZZAHRA
Pilihan editor: PM Anwar Ibrahim Ikut Demo Dukung Palestina di Malaysia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

2 jam lalu

Sebuah pesawat tempur F-35 Israel terlihat di langit perbatasan Israel dengan Lebanon, di Israel utara, 9 Oktober 2023. REUTERS/Ammar Awad/File Foto
Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

8 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

12 jam lalu

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.


Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

15 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

Hizbullah memperluas wilayah operasinya dengan memasukkan permukiman baru, di antaranya Qisarya yang diduduki tempat Netanyahu tinggal.


Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

20 jam lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.


Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

20 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

21 jam lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.


116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

22 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.


40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

23 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu


Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

1 hari lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Serangan Israel Menargetkan Perbatasan Lebanon Suriah

IDF menuduh Iran menggunakan wilayah perbatasan untuk mengirimkan peralatan militer ke Lebanon.