TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Anwar Ibrahim ikut dalam unjuk rasa mendukung Palestina yang berlangsung besar-besaran di Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa, 24 Oktober 2023. Unjuk rasa itu diikuti lebih dari 16.000 orang dari berbagai kalangan. Ada pelajar, profesional, pengungsi, pemimpin agama dan politisi, berkumpul dalam rapat umum yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (Abim) di sebuah stadion dalam ruangan di Kuala Lumpur.
Unjuk rasa tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian pertemuan yang diadakan di Malaysia untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Ini adalah pertemuan pertama yang dihadiri Anwar Ibrahim.
"Malaysia adalah negara yang sangat merdeka. Kami memutuskan apa yang benar. Kami memahami arti kebebasan. Kami bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka. Kemarin, hari ini dan besok," kata Anwar Ibrahim pada rapat umum tersebut.
Dia menambahkan bahwa yang diinginkan Malaysia hanyalah agar warga Palestina diperlakukan sebagai manusia. "Dimana keadilannya? Dimana kemanusiaannya? Dimana cita-cita demokrasi dan hak asasi manusia yang selama ini dibicarakan oleh Barat? Kami tidak meminta tambahan apa pun. Kami ingin warga Arab, Palestina, dan warga Gaza diperlakukan sebagai manusia. Tidak lebih, tidak kurang,” ujarnya.
Pada 13 Oktober 2023, ribuan orang termasuk mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin serta politisi dari berbagai kalangan berkumpul di Masjid Nasional di Kuala Lumpur untuk memprotes Israel. Mahathir juga termasuk di antara sekitar 1.000 orang yang berkumpul di luar Kedutaan Besar AS pada 20 Oktober 2023 setelah salat Jumat.
Pada 22 Oktober, unjuk rasa yang diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah (LSM) Viva Palestina Malaysia (VPM) dan Humanitarian Care Malaysia (MyCARE) juga menyaksikan ribuan orang berkumpul di Dataran Merdeka.
Salah satu yang ikut dalam unjuk rasa tersebut adalah desainer grafis Anisah Zahirun, 23. Ia melakukan perjalanan sendirian dari Puchong, Selangor untuk menghadiri acara tersebut.
Dia mengatakan sangat terpengaruh dengan apa yang terjadi di Gaza. Dia tidak tahan menonton video dan berita mengenai perang tersebut.
Warga Malaysia lainnya, Sharifah Fatimatiz Zahra, 36 tahun, mengatakan ingin hadir dalam unjuk rasa itu karena dia tidak mampu berperang secara fisik dengan orang-orang Palestina. Sharifah, yang berasal dari Negeri Sembilan, datang ke rapat umum tersebut bersama suami dan dua anaknya.
Beberapa warga Palestina juga menghadiri unjuk rasa itu termasuk Fayrouz Fahmy, 36 tahun, warga Palestina-Mesir, yang datang bersama putri dan putranya. Dia mengatakan mendiang ayahnya adalah seorang pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Palestina ke Mesir, sedangkan ibunya berasal dari Mesir.
“Seluruh umat manusia harus bersama Palestina. Palestina telah menyatukan seluruh dunia, kecuali pemerintah dan negara-negara yang ada,” katanya.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Bertemu Netanyahu, Presiden Prancis Janji Bantu Israel Lawan Hamas dan ISIS