TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden mendarat di Israel pada Rabu, 18 Oktober 2023 usai sebuah ledakan keras menghantam rumah sakit di Jalur Gaza. Ledakan di rumah sakit Gaza itu membunuh ratusan orang.
Biden awalnya dijadwalkan untuk mengunjungi Yordania, namun pertemuannya dengan para pemimpin Arab dibatalkan. Saat ini satu-satunya tujuan Biden adalah Israel. Dia diperkirakan akan mendorong diberikannya izin bantuan kemanusiaan penting ke Gaza selama pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Israel sedang berancang-ancang melakukan invasi darat ke Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menyebabkan 1.400 warga Israel. Sebagai balasannya, Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke Gaza yang menyebabkan ribuan warga Palestina tewas.
Menurut Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, Biden ingin mendapatkan pemahaman dari Israel mengenai situasi di lapangan. Biden akan mengajukan beberapa pertanyaan sulit kepada Netanyahu. “Dia akan menanyakan ke mereka sebagai teman,” ujar Kirby .
Biden juga berencana bertemu dengan petugas pertolongan pertama Israel dan keluarga korban yang terbunuh dan disandera ketika Hamas melakukan serangan ke Israel.
Sekitar 2.800 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel di Gaza. Sebanyak 1.200 orang lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan, hidup atau mati, kata otoritas kesehatan.
Angka-angka tersebut sebelum terjadinya ledakan di rumah sakit Al-Ahli pada Selasa. Belum diketahui penyebab pasti ledakan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel menyebabkan rumah sakit hancur. Namun militer Israel membantah terlibat dan menyalahkan roket yang salah sasaran dari Jihad Islam Palestina, kelompok militan lainnya.
Jihad Islam menyatakan tak bertanggung jawab atas serangan itu.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Kisah Erwin Rommel, Jenderal Nazi yang Dipaksa Hitler Menelan Pil Sianida