TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pendudukan Israel di Gaza akan menjadi kesalahan besar. Biden mengatakan hal itu dalam wawancara dengan stasiun televisi AS CBS News pada Minggu, 15 Oktober 2023.
“Saya pikir itu adalah kesalahan besar,” kata Biden dalam wawancara dengan program 60 Minutes di CBS News. “Apa yang terjadi di Gaza, menurut saya, adalah Hamas dan elemen ekstrem Hamas tidak mewakili seluruh rakyat Palestina. Dan menurut saya, adalah suatu kesalahan jika Israel menduduki Gaza lagi, tetapi masuk dan mengambil alih Gaza. Ekstremis, Hizbullah ada di utara tetapi Hamas ada di selatan, merupakan persyaratan yang diperlukan,” ujarnya.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa Israel akan mematuhi aturan perang di Gaza. Biden mengatakan bahwa masyarakat Gaza tetap akan memiliki akses terhadap makanan, air dan obat-obatan.
Biden mengatakan Hamas harus dilenyapkan seluruhnya. Namun perlu ada otoritas Palestina dan jalan menuju negara Palestina.
Ia mengatakan solusi dua negara yang telah menjadi kebijakan AS selama beberapa dekade adalah jalan keluar dari perang Hamas Israel. “Ini akan menciptakan negara merdeka di samping Israel untuk 5 juta warga Palestina,” ujarnya.
Pernyataan Biden muncul di tengah laporan bahwa militer Israel sedang bersiap melancarkan operasi darat secara besar-besaran di Gaza. Akhir pekan lalu, pasukan Israel melancarkan serangan militer berkelanjutan terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer Hamas di wilayah Israel.
Konflik dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa melawan Israel secaa mendadak. Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza yang menyasar Hamas.
Respons Israel meluas dengan memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang kian memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan sejak 2007. Sebanyak 1 juta warga Gaza di Jalur utara diperintahkan untuk mengungsi ke bagian selatan.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza telah meningkat menjadi 2.670 orang, kata Kementerian Kesehatan setempat pada hari Minggu. Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan 750 anak termasuk di antara korban tewas. Jumlah korban luka meningkat menjadi 9.600 orang.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel sejauh ini mencapai 1.300 orang, sementara jumlah warga Israel yang terluka melebihi 3.400 orang.
ANADOLU AGENCY
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Biden Korban Hoaks Kekejaman Hamas sampai Mesir Tolak Pengungsi Gaza