Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban: Rencana Pakistan Mengusir Ribuan Pengungsi Afghanistan 'Tidak Dapat Diterima'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Seorang anak pengungsi Afghanistan saat bermain layang-layang di lingkungan miskin di pinggiran Islamabad, Pakistan (11/3). (AP Photo/Muhammed Muheisen)
Seorang anak pengungsi Afghanistan saat bermain layang-layang di lingkungan miskin di pinggiran Islamabad, Pakistan (11/3). (AP Photo/Muhammed Muheisen)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRencana Pakistan untuk mengusir ratusan ribu pengungsi dan migran Afghanistan “tidak dapat diterima”, kata Taliban, menyangkal tuduhan Islamabad bahwa warga Afghanistan bertanggung jawab atas masalah keamanan Pakistan.

“Perilaku Pakistan terhadap pengungsi Afghanistan tidak dapat diterima,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintahan Taliban di Kabul, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Pengungsi Afghanistan tidak terlibat dalam masalah keamanan Pakistan. Selama mereka meninggalkan Pakistan secara sukarela, negara itu harus menoleransi mereka,” katanya.

Sekitar satu juta warga Afghanistan terdaftar sebagai pengungsi di Pakistan dan 880.000 lainnya memiliki status hukum untuk tetap tinggal, menurut angka terbaru PBB.

Namun pemerintah sementara Pakistan, Selasa, mengatakan bahwa ada 1,73 juta warga Afghanistan yang tinggal di Pakistan tanpa status hukum, dan menetapkan batas waktu 1 November bagi mereka untuk meninggalkan Pakistan atau menghadapi pengusiran.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Al Jazeera, kelompok hak asasi manusia Amnesty International pada Rabu mendesak Pakistan untuk melanjutkan “dukungan bersejarah” bagi pengungsi Afghanistan dengan memungkinkan mereka hidup bermartabat dan bebas dari rasa takut dideportasi ke Afghanistan.

“Mereka menjalani kehidupan yang sangat berbahaya karena harus menjalani proses yang sulit untuk mendaftar sebagai pengungsi di Pakistan; atau terjebak dalam proses panjang menunggu relokasi ke negara lain. Pengembalian paksa ke Afghanistan dapat menempatkan mereka pada risiko besar,” katanya.

Amnesty meminta Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk mempercepat pendaftaran dan peninjauan permohonan warga Afghanistan yang mencari perlindungan internasional di Pakistan dan meminta Pakistan menghentikan tindakan keras terhadap para pengungsi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

21 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

23 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

46 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

51 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

51 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

53 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.