Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sosok Sergey Lavrov, Orang Dekat Putin Sekaligus 'Perisai Moskow' yang Hadiri KTT ASEAN

Reporter

image-gnews
Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Moskow, Senin, 22 Agustus 2022. telesurenglish.net
Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu di Moskow, Senin, 22 Agustus 2022. telesurenglish.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten pada Rabu siang, 6 September 2023. Sergey Lavrov datang mewakili Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menghadiri KTT ASEAN 2023 di Jakarta. Setibanya di tanah air, Menlu Sergey Lavrov disambut oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian. 

Kedatangan Sergey Lavrov ke Indonesia itu pun diiringi oleh jajaran pasukan kehormatan serta tarian tradisional Indonesia. Lalu, seperti apa profil Sergey Lavrov? 

Profil Menlu Rusia Sergey Lavrov

Sergey Lavrov memiliki nama lengkap Sergey Viktorovich Lavrov. Pria yang lahir di Moskow pada 21 Maret 1950 itu adalah Menteri Luar Negeri Rusia yang paling lama menjabat sejak jatuhnya Uni Soviet dan menjabat lagi sejak 2004.

Sosok Lavrov disebut sangat menyukai pelajaran fisika. Awalnya ia berencana untuk masuk ke Universitas Nuklir Riset Nasional atau Institut Fisika dan Teknologi Moskow. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk menimba ilmu di Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow dan lulus pada 1972.

Menurut aturan kala itu, lulusan Institut Hubungan Internasional Negara Moskow harus bekerja untuk Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu tertentu. Hingga Lavrov kemudian dipekerjakan di kedutaan Soviet di Sri Lanka sebagai penasihat karena dia sudah menjadi spesialis negara tersebut.

Pada saat itu, Uni Soviet dan Sri Lanka memiliki kerjasama pasar dan ekonomi yang erat dan Uni Soviet meluncurkan produksi karet alam di negara tersebut.

Sergey Lavrov telah bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Rusia sampai 1994 ketika ia kembali bekerja di PBB sebagai Wakil Tetap Rusia. Sedangkan di posisi terakhir, ia pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk beberapa waktu.

Mengutip reuters, Lavrov dikenal sebagai seorang teknokrat dan orator yang efektif. Lavrov telah memimpin 'pendinginan' hubungan dengan Barat sejak Putin berkuasa pada tahun 2000.

Pada tahun 2009, Lavrov pernah mencoba memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Ia dan Menteri Luar Negeri AS saat itu, Hillary Clinton pernah sama-sama datang ke sebuah upacara yang dimaksudkan untuk "mengatur ulang" hubungan antara Moskow dan Washington. 

Namun, selama dekade terakhir, Lavrov bersikap lebih tegas untuk mendukung invasi Rusia di Ukraina. Ia juga menentang upaya Barat untuk membatasi pengaruh Rusia dalam urusan global. 

Diplomat Rusia yang Sulit Dipahami

Mengutip France24, Sergey Lavrov juga dikenal sebagai diplomat tangguh yang dikagumi oleh musuh-musuh Moskow. Ia seringkali disebut sebagai penegak kebijakan luar negeri Kremlin yang sulit dipahami. Lavrov mencerminkan posisi menantang Rusia dan kekuatan geopolitiknya di Dewan Keamanan PBB. 

Ekspresinya yang terkadang mengancam, bersama dengan kebijakan Rusia terhadap Suriah, Ukraina, dan krisis lainnya, membuat Lavrov diberi julukan "Tuan Nyet" (Tuan Tidak), yang pertama kali diciptakan pada Perang Dingin untuk menggambarkan salah satu pendahulunya yang keras kepala di Soviet, Andrei Gromyko.

Lavrov jarang berbicara tentang kehidupan pribadinya atau mengungkapkan pendapat pribadinya tentang kebijakan kontroversial. Lavrov sering digambarkan bersandar di atas meja, tangan terkepal, dan mengerutkan kening di depan kacamatanya.

Riwayat Karier Sergey Lavrov

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1972: lulus dari Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow Kementerian Luar Negeri Uni Soviet.

1972-1976: bekerja di Kedutaan Besar Soviet di Sri Lanka.

1976-1981: bekerja di Departemen Organisasi Ekonomi Internasional Kementerian Luar Negeri.

1981-1988: Sekretaris Pertama, Penasihat, Penasihat Senior misi Soviet di PBB.

1988-1990: Wakil Kepala Departemen Hubungan Ekonomi Internasional Kementerian Luar Negeri.

1990-1992: Kepala Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri.

1992: Kepala Departemen Organisasi Internasional dan Masalah Global Kementerian Luar Negeri.

1992-1994: Wakil Menteri Luar Negeri.

1994-2004: Wakil Tetap Federasi Rusia untuk PBB.

9 Maret 2004 : diangkat menjadi Menteri Luar Negeri.

21 Mei 2012 : Diangkat kembali menjadi Menteri Luar Negeri melalui Perintah Eksekutif Presiden. 

RIZKI DEWI AYU | GOVERNMENT.RU | REUTERS | FRANCE 24

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.


Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.


Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Pekerja kota menurunkan patung Mykola Schors, seorang komandan lapangan Soviet selama Perang Saudara Rusia, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung, di Kyiv, Ukraina 9 Desember 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.