Hasina Membela Tindakannya
Hasina menanggapinya dengan mengatakan bahwa dia akan menyambut para ahli dan pengacara internasional untuk datang ke Bangladesh guna menilai proses hukum dan memeriksa dokumen yang berkaitan dengan dakwaan terhadap Yunus.
“Jika mereka mengirimkan para ahli dan pengacara, akan banyak hal lain yang terungkap, namun belum tersentuh. Banyak hal seperti itu yang akan muncul,” kata Hasina.
Pada 1983, Yunus mendirikan Grameen Bank, yang memberikan pinjaman kecil kepada pengusaha yang biasanya tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman bank. Keberhasilan bank ini dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan menyebabkan munculnya upaya pembiayaan mikro serupa di banyak negara lain.
Pemerintahan Hasina memulai serangkaian penyelidikan terhadap Yunus setelah berkuasa pada tahun 2008. Tahun sebelumnya, Yunus telah mengumumkan untuk membentuk partai politik, meskipun ia tidak menindaklanjuti rencana tersebut.
Yunus juga mengkritik politisi negaranya dengan mengatakan mereka hanya tertarik pada uang. Hasina menyebutnya “pengisap darah” dan menuduhnya menggunakan kekerasan dan cara lain untuk mendapatkan kembali pinjaman dari perempuan miskin pedesaan saat menjabat sebagai kepala Bank Grameen.
Pemerintahan Hasina mulai meninjau aktivitas bank tersebut pada 2011, dan Yunus dipecat sebagai direktur pelaksana karena diduga melanggar peraturan pensiun pemerintah.
Yunus diadili pada 2013 dengan tuduhan menerima uang tanpa izin pemerintah, termasuk penghargaan Hadiah Nobel dan royalti sebuah buku.
Dia kemudian menghadapi lebih banyak dakwaan yang melibatkan perusahaan lain yang dia dirikan, termasuk Grameen Telecom, yang merupakan bagian dari perusahaan telepon seluler terbesar di negara itu, GrameenPhone, anak perusahaan raksasa telekomunikasi Norwegia Telenor.
Awal bulan ini, 18 mantan pekerja Grameen Telecom mengajukan tuntutan terhadap Yunus dengan tuduhan menyedot tunjangan kerja mereka. Pengacara pembela menyebut kasus tersebut sebagai pelecehan dan berjanji untuk melawan tuduhan tersebut.
Al Jazeera
Pilihan Editor: Eks-Pemimpin Proud Boys Dihukum 22 Tahun untuk Serangan Capitol 2021