TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky membantah pernyataan pejabat Barat bahwa Ukraina terlalu lambat merebut wilayah yang dikuasai Rusia dalam serangan balasan yang sudah direncanakan dan didukung penuh Sekutu.
"Pasukan Ukraina bergerak maju. Terlepas dari segalanya, dan tidak peduli apa yang dikatakan orang, kami terus maju, dan itu adalah hal yang paling penting. Kami terus bergerak," tulis Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram, Sabtu, 2 Oktober 2023.
Baca juga:
Serangan balasan yang sangat dibanggakan Kyiv sejak tiga bulan lalu, telah merebut kembali lebih dari selusin desa tetapi tidak ada pemukiman besar karena tentara terhambat oleh ladang ranjau dan garis pertahanan Rusia yang luas.
Minggu ini, para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya melampiaskan rasa frustrasi mereka atas lambatnya kemajuan operasi tersebut dan bahkan menyalahkan strategi Ukraina, menurut laporan Barat yang memicu kemarahan Kyiv.
Beberapa pihak khawatir dukungan Barat akan mulai goyah karena cuaca yang lebih dingin dan basah memperlambat kemajuan di medan perang pada akhir tahun ini. Negara-negara Barat telah menggelontorkan miliaran dolar untuk membantu serangan balasan dan Kyiv mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak lagi.
Momentum medan perang Ukraina sedikit meningkat di salah satu bagian tenggara Front Zaporizhzhia di mana Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Kyiv telah menembus garis pertama pertahanan Rusia.
Gedung Putih mengatakan ada "keberhasilan penting" yang dicapai Ukraina di wilayah tersebut, meskipun Maliar memperingatkan bahwa pasukan Kyiv telah mencapai posisi yang lebih dijaga ketat di sisi lain setelah berhasil menerobos.
Dalam informasi terkini di medan perang, militer Ukraina melaporkan tidak ada terobosan baru, namun mengatakan pasukannya terus maju menuju Melitopol, pusat kota besar yang diduduki Rusia di wilayah Zaporizhzhia.
Laporan tersebut menyebutkan terjadinya 45 bentrokan di garis depan dalam 24 jam terakhir dan mengatakan pertempuran berkobar di wilayah timur tempat pasukan Ukraina berhasil menghalau beberapa serangan Rusia.
Rusia telah menggambarkan serangan balasan Ukraina sebagai sebuah kegagalan. Kyiv mengatakan pihaknya bergerak perlahan dengan tujuan meminimalkan kerugian, dan kemajuannya menjadi sangat rumit karena kurangnya kekuatan udara modern.
REUTERS
Pilihan Editor Tharman Shanmugaratnam, Presiden Singapura yang Baru