TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita TASS pada akhir pekan lalu mewartakan turis asal Rusia tidak akan lagi membutuhkan visa untuk bisa melancong ke Cina. Atase bidang kekonsuleran Rusia di Kazan, Chen Borui, mengatakan pemberlakukan visa bagi turis Rusia yang hendak ke Cina sudah dibatalkan.
“Sekarang ini benar-benar kesepakatan bebas visa antara kedua negara, yang benar-benar akan terjadi di kemudian hari,” kata Chen.
Chen menegaskan untuk menerapkan kesekapatan bebas visa tersebut, sejumlah permasalahan terkait keamanan dan migrasi akan terlebih dahulu diselesaikan, khususnya di wilayah Far East Rusia.
“Agar situasi terkontrol, penting untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan di area-area ini,” kata Chen.
Sebelumnya pada bulan ini, Rusia dan Cina kembali memberlakukan kesepakatan bebas visa sehingga mengizinkan biro-biro perjalanan wisata, yang terdiri dari lima hingga 50 turis bisa saling kunjung kedua negara tanpa perlu menggunakan visa. Kesepakatan ini awalnya ditanda-tangani pada tahun 2000, namun dibekukan pada 2020 gara-gara pandemi Covid-19.
Moskow telah membangun sebuah kesepakatan serupa dengan Iran dan telah menyorongkan proposal serupa untuk ditanda-tangani dengan India. Pada 1 Agustus 2023 lalu, Rusia juga menerbitkan sebuah skema yang sama yang mengizinkan WNA dari 55 negara mendapatkan sebuah visa elektronik, yang berlaku untuk 60 hari.
Sebuah laporan terbaru yang dipublikasikan oleh Federal Security Service (FSB) memperlihatkan turis asing yang masuk Rusia mengalami kenaikan pada enam bulan pertama pada 2023, di mana kenaikan sampai 130 persen dibanding periode sama tahun lalu. Akan tetapi, FBS menekankan jumlah ini masih 16,5 kali di bawah era sebelum pandemi Covid-19 di mana turis mancanegara yang plesiran ke Negeri Beruang Merah hampir 2 juta orang periode Januari sampai akhir Juni 2019.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor:Turis Italia Curhat Kena Getok Harga di Restoran Yunani
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.