Polisi Tidak Temukan Bukti
Tae-yeon melanjutkan, ada sekitar 100 saksi di lokasi kejadian. Pihaknya juga sudah melaporkan terduga pelaku ke Kepolisian Buan dan kasus sudah ditangani oleh Badan Kepolisian Provinsi Jeolla Utara.
Sementara itu, Kepala Divisi Urusan Wanita dan Remaja Badan Kepolisian Provinsi Jeolla Utara Kim Hyo-jin menyebutkan, polisi telah berbicara dengan korban, terduga tersangka, dan saksi. Mereka mengaku tidak menemukan bukti bahwa orang tersebut memasuki kamar mandi wanita dengan niat melecehkan.
Direktur Acara Dunia di Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia Jacob Murray juga menjelaskan, pihaknya mencapai kesimpulan bahwa tidak ada tindak pelecehan seksual yang dilakukan kepada korban.
80 Peserta Pulang Lebih Awal
Setelah keputusan itu, kontingen pramuka Korea Selatan merasa kecewa dan memutuskan untuk mundur pada Minggu, 6 Agustus 2023. “Para peserta mengatakan mereka takut dan tidak ingin tetap berada di lokasi perkemahan,” ucap Kim Tae-yeon.
Sementara itu, delegasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 asal Indonesia tidak menjadi korban pelecehan seksual. Kabar tersebut disampaikan Wakil Kepala Kwartir Gerakan Pramuka Berthold Sinaulan melalui pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 7 Agustus 2023.
Lebih lanjut, menurut Berthold, pihaknya selalu memantau dan mendampingi seluruh peserta dari Tanah Air sebaik mungkin, sehingga mencegah kejadian tidak diinginkan, termasuk pelecehan. Katanya, para peserta dilarang berkeliaran sendiri terutama di tempat sepi dan malam hari. Selain itu, pramuka RI memberlakukan sistem kawan, yaitu pergi ke suatu tempat minimal berdua.
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Korea Utara Retas Produsen Rudal Rusia, Jambore Pramuka, dan Hari Kucing
YONHAP | KBS (MELYNDA DWI PUSPITA | DANIEL A FAJRI)