TEMPO.CO, Jakarta - Perang Rusia Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022 kian sengit. Ukraina kini menyiapkan serangan balasan langsung ke Moskow, ibu kota Rusia. Dalam tiga hari terakhir, drone yang disebut dikirim oleh Ukraina menyerang gedung-gedung termasuk kantor kementerian Rusia.
Menurut Politico, Ukraina telah menyiapkan rencana jika Presiden Volodymyr Zelensky terbunuh dalam perang. Zelensky disebut-sebut bisa digantikan oleh tim pejabat senior terpilih.
Konstitusi negara dengan jelas menyatakan bahwa jika presiden tidak dapat memenuhi tugasnya, ketua parlemen Ukraina yang saat ini dijabat oleh Ruslan Stefanchuk, harus mengambil alih. Namun, menurut laporan tersebut, angka yang terakhir tidak terlalu populer di kalangan publik Ukraina, dengan 40 persen saja rakyat yang setuju.
Menurut pejabat Ukraina dan analis yang diwawancarai oleh outlet tersebut, ini berarti bahwa jika Zelensky meninggal sebelum waktunya, negara tersebut akan dipimpin oleh dewan pemerintahan. Sementara Stefanchuk akan menjadi kepala resminya, bersama anggota lain termasuk Andrey Ermak, kepala kantor kepresidenan, Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba, dan Menteri Pertahanan Aleksey Reznikov, kata Politico.
Valery Zaluzhny, yang saat ini mengepalai militer Ukraina, juga diperkirakan akan mempertahankan jabatannya, menurut laporan tersebut.
Adrian Karatnycky, seorang rekan senior mengatakan kepada Politico bahwa Ukraina memiliki "tim kepemimpinan yang kuat." "Kita akan melihat pemerintahan kolektif," ujarnya. Dia menambahkan bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Zelensky, maka tidak seperti yang dibayangkan.
Politico juga memperingatkan bahwa hasil ini mungkin berdampak terbatas di dalam negeri karena pendapat yang beragam tentang presiden Ukraina dan rasa persatuan nasional yang kuat. Hal ini akan mengejutkan para pendukung Kiev di Barat, di mana Zelensky secara luas dianggap sebagai ikon perlawanan.
Pada Mei 2022, presiden Ukraina mengatakan bahwa Kiev memiliki "Rencana B" yang memperhitungkan kemungkinan kematiannya. Dia menambahkan bahwa kabinet negara telah dipecah menjadi dua sehingga Ukraina tidak akan dibiarkan tanpa pertahanan jika hal terburuk terjadi.
Pada Maret 2022, Mikhail Podoliak, penasihat senior Zelensky, mengatakan bahwa bosnya telah selamat dari lebih dari selusin percobaan pembunuhan. Beberapa beberapa media Barat berspekulasi pada hari-hari awal konflik bahwa Moskow bermaksud membunuh presiden Ukraina.
Namun pada bulan April tahun yang sama, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menepis anggapan bahwa Rusia pernah memiliki rencana semacam itu.
RUSSIA TODAY | POLITICO
Pilihan Editor: Donald Trump Dijerat Tuduhan Baru, Didakwa Ingin Batalkan Hasil Pilpres 2020