TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 130 lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan meluluhlantakkan rapat umum politik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut Pakistan pada Minggu, 30 Juli 2023, kata polisi.
Polisi mengatakan belum ada konfirmasi tentang penyebab ledakan yang terjadi di sebuah pertemuan partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F), yang dikenal memiliki hubungan dengan Islam politik garis keras, di bekas daerah kesukuan Bajaur.
"JUI-F menyelenggarakan konvensi pekerja di kota Khar Bajaur di mana 40 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 130 orang terluka," kata petugas polisi distrik Nazir Khan kepada Reuters.
Dia mengatakan keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit Bajaur dan daerah sekitarnya di mana sebagian besar korban luka dibawa.
Pakistan telah mengalami kebangkitan serangan oleh militan sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan Islamabad gagal.
Namun, sebagian besar serangan baru-baru ini terjadi pada pasukan dan instalasi keamanan, bukan pada pertemuan politik.
TTP berbaiat – tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari – Taliban di tetangga barat Afghanistan. Pasukan keamanan Pakistan mengatakan TTP memiliki tempat perlindungan di Afghanistan, yang dibantah oleh pemerintahan Taliban di sana.
Pemerintah Afghanistan mengutuk ledakan itu dalam pernyataan juru bicara mereka Zabihullah Mujahid.
TTP bukan sekadar kelompok militan yang melakukan serangan di wilayah ini, tetapi juga dilanda dilanda cabang lokal ISIS.
REUTERS
Pilihan Editor: Normalisasi Hubungan Israel dan Arab Saudi Belum Akan Terwujud