TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota parlemen Israel, Minggu, 30 Juli 2023, mengatakan bahwa setiap hubungan dengan Arab Saudi tampaknya tidak akan terjadi, mengutip apa yang dia gambarkan sebagai poin penting dalam negosiasi yang saat ini diadakan antara Riyadh dan mediator AS.
Presiden AS Joe Biden, setelah mengirim penasihat keamanan nasionalnya ke Arab Saudi untuk membahas kemungkinan kesepakatan normalisasi dengan Israel yang dia anggap sebagai prioritas kebijakan, mengatakan pada Jumat bahwa "kemungkinan ada pemulihan hubungan yang sedang berlangsung".
Gagasan tersebut telah didiskusikan sejak Saudi memberikan persetujuan diam-diam mereka kepada tetangga Teluk Uni Emirat Arab dan Bahrain yang menjalin hubungan dengan Israel pada 2020. Tetapi Riyadh tidak mengikuti, dengan mengatakan tuntutan Palestina harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Saya pikir masih terlalu dini untuk berbicara tentang kesepakatan yang sedang dikerjakan,” Yuli Edelstein, kepala Komite Luar Negeri dan Pertahanan Knesset dan anggota senior partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Dia menepis kemungkinan bahwa kebuntuan antara pemerintahan sayap kanan Netanyahu dan tujuan kenegaraan rakyat Palestina yang terbagi secara politik adalah hambatan utama.
"Bagaimana saya harus menyatakan ini dengan hati-hati? Ada klausul yang jauh lebih penting atau bermasalah daripada deklarasi ini dan itu di ranah Palestina," katanya.
“Sebagian besar wacana Saudi adalah dengan Amerika, dan bukan dengan kami,” tambahnya, mengatakan bahwa ketika muncul tuntutan Riyadh dari Washington, “ada beberapa hal yang dapat kami jalani dengan lebih baik, dan beberapa hal yang dapat kami jalani dengan kekurangan".
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi, ditanya oleh wartawan ketika dia memasuki rapat kabinet mingguan apakah akan ada kemajuan dalam pembicaraan Saudi, berkata: "Saya harap begitu."
Arab Saudi mengusahakan kerja sama AS dalam membangun program nuklir sipil di wilayahnya. Media AS dan Israel juga melaporkan upaya Saudi untuk meningkatkan impor pertahanan AS.
Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa Israel akan membangun perluasan jalur kereta api senilai 100 miliar shekel (US$27 miliar) yang akan menghubungkan daerah-daerah terpencilnya ke kota metropolitan Tel Aviv dan, di masa depan, dapat menyediakan jalur darat ke Arab Saudi.
REUTERS
Pilihan Editor: Gudang Petasan Meledak di Thailand, 9 Tewas dan 115 Orang Terluka