Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afrika Selatan Pastikan Putin Batal Hadiri KTT BRICS

Reporter

image-gnews
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) pada Agustus, kata Afrika Selatan sebagai tuan rumah KTT BRICS bulan depan pada Rabu.

"Dengan kesepakatan bersama, Presiden Putin dari Federasi Rusia tidak akan menghadiri [pertemuan kelompok negara berkembang BRICS]," kata Vincent Magwenya, juru bicara Presiden Cyril Ramaphosa.

Pernyataan dari istana kepresidenan Afrika Selata itu disampaikan setelah Presiden Afsel Cyril Ramaphosa menggelar konsultasi dengan para pemimpin partai politik seluruh BRICS, Selasa malam.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bakal menghadiri KTT di Johannesburg itu pada 22-24 Agustus untuk menggantikan Putin, bersama para pemimpin Brazil, India, China dan Afrika Selatan.

Kremlin menyatakan Putin akan mengikuti KTT BRICS itu melalui sambungan video.

Pengumuman itu datang sehari setelah terungkap Ramaphosa percaya bahwa menangkap Putin jika dia menginjakkan kaki di negara itu akan menjadi "deklarasi perang terhadap Rusia".

Seperti dilansir Reuters, pernyataan tersebut memupus kontroversi selama berbulan-bulan mengenai apakah Afrika Selatan akan menangkap Putin bila jadi menghadiri KTT itu, setelah pemimpin Rusia itu menjadi subjek surat perintah penangkapan internasional.

Afrika Selatan menghadapi dilema karena sebagai bagian dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan perintah penangkapan itu pada Maret, negara itu wajib menangkap Putin atas dugaan kejahatan perang oleh Rusia selama menginvasi Ukraina.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas tuduhan melakukan kejahatan perang setelah  mendeportasi paksa anak-anak Ukraina. Rusia menyatakan perintah penangkapan itu tidak berlaku secara hukum karena Rusia bukan bagian ICC.

Rusia tidak menutup-nutupi adanya program membawa ribuan anak-anak Ukraina ke Rusia, tetapi berkilah bahwa hal itu demi melindungi anak-anak yatim piatu dan terlantar di zona perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah dokumen permohonan hukum yang diajukan kepada ICC menunjukkan Ramaphosa meminta izin kepada ICC agar  tidak menangkap Putin karena jika melakukan hal tersebut sama saja dengan menyatakan perang dan bisa merintangi upaya Rusia dalam menghentikan perang di Ukraina.

Afrika Selatan menyatakan posisinya netral dalam konflik Ukraina, tetapi dikritik Barat karena ramah terhadap Rusia yang menjadi sekutu partai berkuasa Kongres Nasional Afrika semasa apartheid.

Andre Thomashausen, profesor emeritus hukum internasional pada University of South Africa, menyatakan ketidakhadiran Putin menandakan KTT BRICS tidak bakal menjadi terobosan seperti diharapkan beberapa pihak.

Sebagian negara-negara BRICS menyatakan KTT tersebut sebagai kesempatan dalam membentuk mata uang pengimbang dolar AS, tetapi Thomashausen menyebut hal itu tampaknya mustahil terwujud.

Sementara itu, reaksi warga Afrika Selatan atas ketidakhadiran Putin dalam KTT BRICS itu beragam. Warga Johannesburg, Lunga Tshabalala, menyatakan hal itu "positif bagi banyak orang... yang merasa tidak memerlukan aliansi dengan Rusia".

Namun lainnya, seperti Mahlatse Makgoba, tidak sepakat karena menilai Rusia dapat membantu perekonomian Afrika Selatan.

Pilihan Editor: Afrika Selatan Minta ICC Membebaskannya dari Kewajiban Menangkap Putin

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

44 menit lalu

Personel Ukraina mengibarkan bendera Ukraina saat mereka berdiri di atas tank Challenger 2 selama pelatihan di Kamp Bovington, dekat Wool di barat daya Inggris, 22 Februari 2023. REUTERS/Toby Melville
Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

Awalnya AS dan sekutu baratnya enggan memberi izin Ukraina menggunakan persenjataan mereka untuk menyerang Rusia.


Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

7 jam lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza


Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

16 jam lalu

Foto Kombinasi Yoav Gallant dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

Ancaman jaksa ICC untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant ternyata membuat sang perdana Menteri Israel khawatir.


Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

23 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

Intelijen Eropa membocorkan Rusia sedang memproduksi drone Kamikaze yang menggunakan mesin dari CIna.


Putin Ancam Perang Jika Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Putin Ancam Perang Jika Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh

Putin mengancam negara-negara Barat jika mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh.


Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

2 hari lalu

Suasana Sidang Umum PBB ke-76 di Markas Besar di New York, 21 September 2021. Timothy A. Clary/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

Top 3 dunia pada Rabu, 11 September 2024, diurutan pertama berita tentang Palestina yang pertama kali duduk dikalangan anggota Majelis Umum PBB.


Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

2 hari lalu

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

Menurut Jaksa ICC, surat penangkapan itu diperlukan untuk mencegah berlanjutnya kejahatan yang dituduhkan.


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

3 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

3 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

Pekerjaan ICC kerap terkendala karena negara-negara anggota yang mendanai mengancam untuk merusak penyelidikan.


Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

3 hari lalu

Gambar yang disebut-sebut menunjukkan pemimpin sayap militer Hamas, yang dikenal sebagai Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif di sebuah lokasi yang disebut sebagai Jalur Gaza dalam foto selebaran yang dirilis pada 7 Januari 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS/File Photo
Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

ICC telah membatalkan proses hukum atas Ismail Haniyeh yang terbunuh pada 31 Juli 2024.